Radikalisme masih menjadi persoalam serius di Indonesia. Remaja sebagai agensi perubahan memiliki kecenderungan lebih kuat dan kemungkinan lebih besar untuk terlibat dalam gerakan sosial radikal dibandingkan dengan orang dewasa. Sejumlah peristiwa radikalisme dan bahkan terorisme yang terjadi di Indonesia telah membuktikan keterlibatan anak muda. Implementasi internalisasi nilai-nilai anti radikalisme pada peserta didik tidak harus disajikan sebagai pembelajaran mata pelajaran atau pokok  bahasan tersendiri, tetapi terintegrasi ke dalam seluruh proses pembelajaran mata pelajaran, kegiatan pengembangan diri, dan kegiatan pembiasaan di sekolah. Oleh karena itu, guru dan stake holder lainnya di sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai anti-radikalisme ke dalam kurikulum sekolah.
Copyrights © 2023