Fenomena klitih yang terjadi di Kabupaten Sleman khususnya, telah mencoreng wajah dan citra indah Yogyakarta sebagai Kota pelajar. Yogyakarta yang terkenal juga sebagai tempat yang warganya super ramah, naamun fenomena klitih seakan-akan menodai eksistensi Yogyakarta. Oleh karena itu fenomena klitih yang tersu berulang tentu harus diantisipaasi dengan baik. Para apparat pemerintah seperti Dinas Sosial dan juga Binmas Polda DIY harus bersama-sama baahu membahu menangani fenomena ini agar tidak terjadi fenomena klitih di waktu yang akan datang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Tujuannya ialah untuk menjelaskan terjadinya fenomena social secara mendalam. Teknis analis data kualitatif daalam penelitian ini menggunakan konsepnya Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendekatan komunikasi defensive yang dilakukan oleh Binmas Polda DIY dilakukan untuk mencegah adanya kelompok klitik pada generasi yang akan dating. Artinya adanya pemutusan regenerasi bibit-bibit baru bagi kalangan remaja berikutnya. Pendekatan pola komunikasi defensive dengan tema nasionalisme di kolaborasi dalam kurikulum pendidikan di sekolah merupakan langkah sebagai upaya antisipasi sekaligus pencegahan dini perilaku klitik khususnya para remaja yang sedang duduk di sekolah tingkat SMP, SMK, SMA atau MA. Pola komunikasi deefensi dilakukan melalui media oleh Binmas Polda DIY agar keterjangkauan yang cepat dan juga terjadi masifikasi himbauan sekaligus ajakan untuk mengantisipasi terjadinya klitih dalam generasi yang akan datang.
Copyrights © 2023