<![CDATA[Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, pendekatan yang dimaksud bertujuan untuk memberikan penjelasan atau gambaran tentang kesiapan pemerintah dalam pengembangan IKN Nusantara berdasarkan penguasaan ALKI dengan skenario perang simetris Cina-Amerika, sedangkan jenis penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan data yang ada. Kajian ini menyimpulkan bahwa kesiapan pemerintah dalam mengembangkan IKN Nusantara harus memberikan perhatian khusus terhadap ancaman yang akan terjadi jika terjadi perang simetris antara China dan Amerika Serikat. Karakteristik IKN di ALKI II, choke point, dan posisinya yang dekat dengan pantai membutuhkan pendekatan dan strategi pertahanan yang spesifik. Pembentukan tiga Koarmada TNI AL di Tanjungpinang, Surabaya, dan Sorong merupakan upaya peningkatan kekuatan pertahanan. Gelar TNI AL untuk pertahanan IKN dapat dilakukan dengan peningkatan status Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan menjadi Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal). Peningkatan status Lanal Balikpapan atau perubahan organisasi Lantamal menjadi Komando Daerah Maritim (Kodamar). Invasi Jepang ke Hindia Belanda dalam Perang Pasifik menunjukkan kemungkinan digunakannya ALKI II dan III untuk menduduki Indonesia. Preseden ini membuat gelar kemampuan anti-akses dan deterrence maritim wajib dibangun di sekitar ibu kota Indonesia]]>
Copyrights © 2024
