Kopi merupakan komoditas unggulan dengan permintaan global yang terus meningkat. Indonesia merupakan satu dari beberapa negara produsen kopi terbesar di dunia setelah India dan Brazil. Salah satu upaya menjaga kualitas biji kopi hijau agar sesuai dengan SNI 01-2907-2008 adalah menjaga nilai kadar air. Konsistensi nilai kadar air, membutuhkan perlakuan khusus dalam metode pasca panen yaitu pada proses pengeringan biji kopi. Mengeringkan biji kopi menggunakan metode tradisional menggunakan sinar matahari langsung memiliki banyak kelemahan yaitu waktu yang cukup lama, kontaminasi jamur dan bakteri serta suhu pengeringan yang tidak bisa diatur. Diperlukan alat untuk mengeringkan biji kopi dengan fitur khusus dalam mengontrol suhu optimal sebesar 50℃ untuk menyelesaikan kekurangan dari metode tradisional. Dalam pengaturan suhu agar sesuai dengan setpoint dibutuhkan metode kontrol yang tepat sehingga tujuan penelitian ini untuk membandingkan 2 metode kontrol pengaturan suhu menggunakan fuzzy logic control interferensi Mamdani dan Sugeno. Kedua metode kontrol tersebut memiliki 2 input yaitu error dan delta error serta 1 output yaitu persentase valve. Pengambilan data pada alat pengering menunjukkan bahwa logika control yang sesuai adalah menggunakan metode interferensi Mamdani dengan error maksimal sebesar 2,1% dibandingkan metode interferensi Sugeno dengan error maksimal 10%. Nilai kadar air yang dihasilkan dari pengeringan biji kopi menggunakan fuzzy logic control interferensi Mamdani yaitu sebesar 12,5% dengan massa biji kopi yang dikeringkan adalah 1000-gram dan waktu pengeringan 90 menit.
Copyrights © 2023