Kondisi perkerasan Ruas Jalan Amnhuse ini mempengaruhi kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna jalan. Namun, kondisi perkerasan semakin lama semakin berkurang akibat faktor kerusakan jalan yang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu kerusakan struktural yang mencakup kegagalan perkerasan atau kerusakan dan kerusakan fungsional yang mencakup keamanan dan kenyamanan, oleh karena itu perlu dilakukan adanya Perbaikan Jalan, yang meliputi perawatan, rehabilitasi, penunjangan, dan peningkatan. Upaya pemeliharaan dan perbaikan perkerasan diperlukan untuk menjaga kinerja perkerasan mencapai umur layanan rencana.Dalam metode PCI (Pavement Condition Index), tingkat keparahan kerusakan perkerasan merupakan fungsi dari 3 faktor utama, yaitu : tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, jumlah atau kerapatan kerusakan. PCI ini merupakan indeks numerik yang nilainya berkisar diantara 0 sampai 100. Nilai 0 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak, dan nilai 100 menunjukkan perkerasan masih sempurna. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Amanhuse Kota Ambon Kecamatan Nusaniwe adalah tambalan (Patching), Retak Kulit Buaya (Alligator Cracking), Pelapukan dan Butitran Lepas (Weathering and Raveling), Lubang (Pothole). Analisa perhitungan menggunakan metode PCI (Pavemanet Index Condition), didapat nilai rata – rata PCI sebesar 19,79 yang menunjukkan kondisi perkerasan jalan dalam kondisi Sedang/Fair. Rekomendasi perbaikan jalan dengan metode Asphalt institute yaitu dilakukan penambalan (paching) serta dilapisi ulang (overlay). Total biaya pemeliharaan terhadap kerusakan yang diderita oleh jalan Amanhuse pada STA 00+400 sampai dengan KM 03+900 adalah Rp. 947,964,800.00.
Copyrights © 2024