Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh seua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis – sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. Metode statistika yang digunakan pada penelitian ini adalah non parametrik karena tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi berdistribusi normal. Analisis pada statistik non parametrik yang digunakan yaitu uji Kruskal-Wallis dimana untuk mengetahui perbedaan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai nilai p-value dimana keputusan tolak sehingga terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan literasi siswa kelas 8 SMP Miftahurrohman yang dilaksanakan pada sesi 1, sesi 2, dan sesi 3. Oleh karena itu kemudian dilakukan uji lanjutan yaitu menggunakan uji Dunn-Bonferroni yang menghasilkan kesimpulan bahwa rata-rata nilai AKM siswa pada sesi 1 berbeda signifikan dengan rata-rata nilai AKM siswa pada sesi 2 dan sesi 3. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kemampuan literasi siswa kelas 8 SMP Miftahurrohman berdasarkan rata-rata nilai AKM, yaitu pada sesi 1 sebesar 57,5 berbeda signifikan dengan rata-rata nilai AKM pada sesi 2 (69,0) dan sesi 3 (67,0).
Copyrights © 2024