Sifat-sifat alami tanah berbeda-beda karena pengaruh berbagai faktor dan proses yang terlibat dalam pembentukan tanah dari berbagai jenis bahan induk pada kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Organisme berperan sebagai agen hayati yang dapat mempengaruhi sifat kimia, fisik, dan biologi tanah. Organisme tanah dapat digunakan sebagai bioindikator kesuburan tanah, sehingga penting untuk memahami jenis organisme dalam tanah dan peranannya terhadap kesuburan tanah. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi literatur atau studi kepustakaan. Studi literatur melibatkan pengumpulan data dan informasi dengan menggali pengetahuan dan ilmu pengetahuan dari berbagai sumber seperti buku, tulisan, dan sumber lain yang relevan. Organisme tanah telah diklasifikasikan berdasarkan ukuran tubuhnya menjadi mikroflora (1-100µm, misalnya bakteri dan jamur), mikrofauna (3-120 µm, misalnya protozoa dan nematoda), mesofauna (80 µm - 2 mm, misalnya springtail dan tungau), makrofauna (500 µm-50 mm, misalnya cacing tanah dan rayap), dan tumbuhan berbuluh. Organisme tanah sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah, fungsi ekologi, dan jasa ekosistem karena mereka memediasi proses biologi yang berguna seperti siklus unsur hara dan fiksasi nitrogen, pengendalian hama dan penyakit secara biologi, dekomposisi bahan organik dan penyerapan karbon, pemeliharaan struktur tanah yang baik untuk tanaman, pertumbuhan dan infiltrasi air hujan, dan detoksifikasi kontaminan. Oleh karena itu, proses yang mendukung pemeliharaan kesuburan tanah, fungsi ekologi, dan jasa ekosistem harus didorong dengan penerapan praktik pengelolaan tanah dan tanaman yang mendorong pengembangan komunitas organisme hidup yang sehat dan beragam.
Copyrights © 2024