World health orgenizaton (WHO) terdapat sekitar 1,71miliar orang hidup dengan keluhan muskuloskeletal, muskuloskeletal disorder adalah penyakit pada bagian otot skeletal karena terus menerus menerima beban statis secara berulang dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan pada persendian, ligamen. Keluhan muskuloskeletal disebabkan nyeri tekan, atau gemetar pada otot. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan ini merupakan jenis penelitian yang pengumpulan data baik variabel sebab (independen) maupun variabel akibat (dependen) dilakukan secara bersama-sama dalam satu waktu untuk mengetahui hubungan antar variabel. Populasi penelitian ini adalah semua perawat yang rentan usia 35-59 tahun dengan masa kerja diatas 3 tahun yang berkerja di rumah sakit pusri palembang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 60 responden, yaitu perawat rumah sakit pusri palembang yang mengeluh ganggguan muscuoseletal disoders (MSDs). Analisis posisi kerja dilakukan menggunakan Rapid Entire Body Map (REBA). Data yang dikumpulkan antara lain posisi tubuh, beban kerja, aktivitas fisik, repetisi, dan pegangan. Hasil akhir dari REBA ini akan memberikan indikasi level risiko dan tingkat urgensi dalam pengambilan aksi tindakan pengendalian. Terdapat hubungan yang signifikan antara posisi kerja (P value 0,00), tidak ada hubungan yang signifiikan antara durasi (p value 0,130) dan frekuensi kerja yg nilai (p value 0,353). Posisi kerja yang tidak ergonomi dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) durasi dan frekuensi tidak terdapat hubungan dengan kejadian musculoskeletal disorder (MSDs).
Copyrights © 2024