Pertumbuhan fisik anak terhambat karena defisiensi nutrisi kronis, membuat tinggi badan anak lebih pendek dari seharusnya yang disebut stunting. Stunting menjadi masalah kesehatan anak yang harus diperhatikan di wilayah kerja puskesmas bakal buah kecamatan simpang kiri kabupaten subulussalam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui relevansi sanitasi lingkungan.dan personal hygiene dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Bakal Buah, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain case-control. Sampel penelitian ini terdiri dari 110 responden, yang terbagi menjadi 55 kasus dan 55 kontrol. Berdasarkan hasil uji Independent Sample t-test, ditemukan adanya pengaruh signifikan dari personal hygiene (kebersihan tangan, rambut, kulit, dan mata) serta sanitasi lingkungan (sumber air bersih, pengelolaan sampah, jamban keluarga, dan pembuangan limbah) terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Bakal Buah, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Nilai p-value untuk setiap variabel menunjukkan signifikansi statistik (kebersihan tangan: p-value (0.002), kebersihan rambut: p-value (0.000), kebersihan kulit: p-value (0.003), kebersihan mata: (0.015), sumber air bersih: p-value (0.000), pengelolaan sampah: p-value (0.000), jamban keluarga: p-value 0.000, dan pembuangan limbah: p-value (0.000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara praktik personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Bakal Buah, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.
Copyrights © 2024