Sejak dulu masyarakat Indonesia telah mengatur peran dan tanggung jawab berdasarkan perbedaan gender, tidak terkecuali di Jawa Barat. Namun, pola pembagian pekerjaan ini semakin tidak jelas karena semakin banyak wanita yang tetap bekerja setelah menikah. Fenomena ini memunculkan beragam pandangan dan persepsi dalam masyarakat, yang secara signifikan memengaruhi perilaku wanita yang bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami persepsi masyarakat Sunda terhadap wanita yang bekerja dilihat dari perspektif suami dan istri. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara terstruktur pada empat pasangan suami istri bersuku Sunda. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas subjek berpendapat bahwa wanita yang sudah menikah seharusnya menjadikan pekerjaan rumah tangga sebagai prioritas utama. Jika wanita tersebut bekerja di luar rumah, pekerjaan yang fleksibel dianggap lebih cocok, sehingga mereka masih dapat mengurus rumah tangga dengan baik. Namun, dalam hal mencari nafkah, terlepas dari besarnya gaji istri, semua subjek sepakat bahwa suami adalah yang harus bertanggung jawab dalam memberikan nafkah.
Copyrights © 2023