Tawas terkenal sebagai agen penggumpal dalam pemrosesan limbah air yang sangat efisien untuk memisahkan partikel yang mengapung baik dalam bentuk koloid maupun suspensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi KOH terhadap jumlah tawas yang diperoleh serta mengetahui mutu kadar tawas yang diperoleh dari limbah kaleng minuman bekas. Prosesnya yaitu kaleng bekas yang digunakan diamplas dengan kertas pasir kemudian dipotong kecil-kecil. Lempengan kaleng dilarutkan menggunakan KOH 50 ml dengan variasi konsentrasi (5%, 15%, 25%, 35%). Disaring untuk mendapatkan filtrat. Filtrat ditambahkan larutan H2SO4 3M sebanyak 30 ml. Dioven pada suhu 70oC selama 1 jam. Tawas yang dihasilkan dihitung % yield, kelarutan dalam air, kadar aluminium dan penjernihan air sederhana. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah dengan menerapkan kaleng tebs dan pocari sweat untuk menentukan kadar aluminium dalam tawas untuk penjernihan air waduk. Dari hasil yang diperoleh % yield paling tinggi pada kaleng pocari didapat pada konsentrasi KOH 35% sebesar 81,61% dan kaleng tebs pada konsentrasi KOH 35% sebesar 96,24%. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan, maka makin cepat melelehkan kaleng bekas serta mampu menjerat lebih berlimpah aluminium pada kaleng. Namun, hal ini musti disertai peningkatan kadar H2SO4 agar memudahkan dan mempersingkat pembentukan tawas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024