Komunikasi yang baik menjadi salah satu faktor terpenting yang dapat menghindari adanya permasalahan, kesalahpahaman, maupun konflik dengan oranglain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi interpersonal mahasiswa broken home dalam mengahadapi perkuliahan. Metode penelitian deskriptif menggunakan teori self disclousure dan teori SOR. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi dengan pihak yang mengalami broken home di Universitas Hasanuddin, dengan mewawancarai key informan dari mahasiswa broken home dari perceraian dan dosen psikologi Universitas Hasanuddin sebagai penguat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal mahasiswa broken home perceraian berjalan tidak baik bagi anaknya dengan tidak saling memberikan perhatian dan komunikasi yang tidak lancar. Dan dampak dari anak broken home memiliki dampak buruk dan ada juga yang positif, lain halnya dengan keluarga broken home yang bersifat negative komunikasi interpersonal tidak berjalan dengan baik sehingga dampak yang di timbulkan menjadi dampak yang buruk yang menyebabkan sang anak menjadi berperilaku menyimpang. Saran dari penelitian ini adalah dalam kondisi apapun dan se sibuk apapun orang tua harus tetap menyisikan waktu mereka untuk anaknya baik dengan berkomunikasi dan interaksi langsung maupun dengan menggunakan media telepon.
Copyrights © 2024