Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan ruang yang diperlukan untuk tempat tinggal, fasilitas umum, dan infrastruktur lainnya. Sementara itu, peningkatan jumlah ruang dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan sebuah kawasan, baik dari segi pembangunan fisik maupun ekonomi, sehingga kawasan tersebut mengalami transformasi yang signifikan. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan pola spasial permukiman pada sebuah kawasan. Fenomena ini memengaruhi pertumbuhan pola spasial permukiman pada sebua kawasan yang dibentuk dari karakteristik elemen pembentuk permukiman diantaranya alam, manusia, masyarakat, bangunan, dan jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pola spasial permukiman bantaran Sungai Martapura di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan ialah kualitatif. Analisis spasial dilakukan terhadap data yang diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara dengan penduduk lokal. Hasil analisis menemukan empat pola spasial permukiman di bantaran Sungai Martapura, yaitu: pola linier satu sisi, pola linier dua sisi, pola curvalinier, dan pola acak tidak beraturan. Pola acak tidak beraturan merupakan pola spasial unik, yang memberikan gambaran tentang dinamika pola spasial permukiman bantaran Sungai Martapura di Kota Banjarmasin. Hasil penelitian ini berpotensi memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi yang lebih efektif dalam pelestarian lingkungan sungai, pengelolaan risiko bencana, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di bantaran sungai.
Copyrights © 2024