Anemia merupakan masalah gizi di dunia, terutama di Negara berkembang. Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan remaja putra. Menurut WHO tahun 2018 menunjukan bahwa prevalensi anemia didunia masih cukup tinggi yaitu sekitar 53,7%. Sebanyak 30% penduduk dunia diperkirakan menderita anemia terutama remaja. Indonesia sendiri masih mengalami masalah triple burden malnutrition, dimana stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia menjadi masalah kesehatan yang diutamakan. Berdasarkan Data Riskesdas prevalensi anemia meningkat dari 18,4% menjadi 32% atau 14,7 juta jiwa pada kelompok usia 15-24 tahun. Beberapa faktor yang menyebabkan kejadian anemia pada remaja yaitu pengetahuan, pendidikan ibu, status gizi, dan lamanya menstruasi. Anemia pada remaja dapat berdampak pada menurunnya kemampuan akademis disekolah, karena tidak adanya gairah belajar dan kosentrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama menstruasi remaja dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 2 Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. Jenis penilitian yang digunakan adalah metode analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 55 orang dengan memeberikan 20 pertanyaan melalui kuesioner. Analisis penelitian dilakukan dengan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian tersebut terdapat hubungan antara lama menstruasi (P value = 0.001 < 0.05) terhadap kejadian anemia pada remaja putri. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara lama menstruasi terhadap kejadian anemia pada remaja putri. Saran dalam penelitian ini adalah sekolah hendaknya menyediakan buku bacaan tentang anemia untuk para siswa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024