Bandara Internasional “X” menjadi bandara tersibuk di Indonesia dan Asia Tenggara pada tahun 2023. Seiring dengan kondisi tersebut, maka dapat menjadi potensi penularan penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). . Dalam rangka cegah tangkal penyakit di pintu masuk negara, maka pengendalian nyamuk aedes aegypti stadium dewasa dapat dilakukan melalui kegitan Peberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging menggunakan insektisida Lambdacyhalothrin 0.05%. Penggunaan insektisida tersebut secara berulang dan dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi nyamuk dan cemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memantau resistensi nyamuk aedes aegypti terhadap insektisida Lambdacyhalothrin 0.05% di Bandara “X”. Penelitian ini bertujuan untuk memantau resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Lambdacyhalothrin 0.05% di Bandara “X”. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan desain post-test only with control group menggunakan metode uji kerentanan (WHO Susceptibility Test). Populasi penelitian ini terdiri dari nyamuk Aedes aegypti dewasa yang dibiakkan dari telur yang diambil dari lokasi area buffer Bandara “X”. Sampel dalam penelitian ini adalah populasi nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari telur yang diperoleh melalui pemasangan ovitrap. Sesuai dengan ketentuan WHO, jumlah sampel nyamuk yang digunakan adalah 120 nyamuk (setiap unit perlakuan terdiri dari 4 tabung pajanan dan 2 tabung kontrol dengan masing-masing tabung berisi 20 nyamuk), homogen spesies Aedes aegypti betina berumur 3-5 hari dan kenyang gula. Hasil uji resistensi dengan jumlah kematian nyamuk setelah pengamatan/ pemeliharaan selama 24 jam adalah 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa status resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Lambdacyhalothrin 0,05% dengan jumlah kematian nyamuk uji ≥ 98% termasuk dalam kategori “Rentan”.
Copyrights © 2024