Budi Hartono
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia : Literatur Review Rahmi Lisdeni; Budi Hartono
Jurnal Sehat Mandiri Vol 18 No 1 (2023): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18, No.1 Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v18i1.979

Abstract

Stunting in toddlers is a global issue, according to WHO, 2022 that report there are 149,2 million toddlers who suffer from stunting. The research method is systematic literature review. The aim of the study is to look at the relationship between STBM theory, personal hygiene, and diarrhea with the incidence of stunting in toddlers. Based on the results of the study that in general there is a significant relationship between environmental sanitation variables and the incidence of stunting in toddlers. The results based on the specific research objectives found that the CTPS variable had a significant relationship with the incidence of stunting in toddlers, namely the research by Maudy Risma Slodia, et al, 2022 and Yuliani Soerachmad,et al, 2019. Variables of clean water facilities that are significantly related to the incidence of stunting in toddlers are research by Maudy Risma Slodia, et al 2022, Zairinayati, et al, 2019 and Inamah,et al, 2021. Conclusion : The environmental sanitation variables that affect stunting are CTPS, household waste protection, household rubbish protection, household drinking water and food security, toilet ownership facilities, incidence of diarrhea, availilability of clean water facilities, etc. Suggestion : expected that this research will become input for the community and health workers to control risk factors for environmental sanitation in order to reduce stunting in Indonesia.
Analisis Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti Terhadap Lambdacyhalothrin di Wilayah Bandara “X” Guntur Agus Triwibowo; Budi Hartono
Buletin Keslingmas Vol 43, No 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i2.11561

Abstract

Bandara Internasional “X” menjadi bandara tersibuk di Indonesia dan Asia Tenggara pada tahun 2023. Seiring dengan kondisi tersebut, maka dapat menjadi potensi penularan penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). . Dalam rangka cegah tangkal penyakit di pintu masuk negara, maka pengendalian nyamuk aedes aegypti stadium dewasa dapat dilakukan melalui kegitan Peberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging menggunakan insektisida Lambdacyhalothrin 0.05%. Penggunaan insektisida tersebut secara berulang dan dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi nyamuk dan cemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memantau resistensi nyamuk aedes aegypti terhadap insektisida Lambdacyhalothrin 0.05% di Bandara “X”.  Penelitian ini bertujuan untuk memantau resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Lambdacyhalothrin 0.05% di Bandara “X”. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan desain post-test only with control group menggunakan metode uji kerentanan (WHO Susceptibility Test). Populasi penelitian ini terdiri dari nyamuk Aedes aegypti dewasa yang dibiakkan dari telur yang diambil dari lokasi area buffer Bandara “X”. Sampel dalam penelitian ini adalah populasi nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari telur yang diperoleh melalui pemasangan ovitrap. Sesuai dengan ketentuan WHO, jumlah sampel nyamuk yang digunakan adalah 120 nyamuk (setiap unit perlakuan terdiri dari 4 tabung pajanan dan 2 tabung kontrol dengan masing-masing tabung berisi 20 nyamuk), homogen spesies Aedes aegypti betina berumur 3-5 hari dan kenyang gula. Hasil uji resistensi dengan jumlah kematian nyamuk setelah pengamatan/ pemeliharaan selama 24 jam adalah 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa status resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Lambdacyhalothrin 0,05% dengan jumlah kematian nyamuk uji ≥ 98% termasuk  dalam kategori “Rentan”.