Permintaan industri terhadap produk berbahan tanaman mint begitu besar sehingga banyak masyarakat Indonesia yang mencoba menanam tanaman mint di pekarangan rumahnya. Kelembaban optimum dari tanaman mint antara 70% - 80% dan suhu 20oC - 30oC. Daun mint tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila pengairan tidak dilakukan dengan tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah sebuah alat monitoring dan penyiraman otomatis menggunakan ESP32 berbasis IoT-LoRa. Alat yang dirancang untuk mengetahui suhu dan kelembaban tanah, serta penyiraman otomatis pada tanaman mint. Sensor yang digunakan yaitu sensor DHT22 dan soil moisture yang terhubung dengan masing-masing node sensor. Peneliti membuat alat monitoring dengan 3 node sensor dan LoRa gateway. Sistem ini memanfaatkan perangkat monitoring, aplikasi android, dan database firebase. Akurasi yang dihasilkan dari sensor soil moisture cukup baik dengan pengujian dilakukan pada tanah basah. Nilai rata-rata kesalahan yaitu 1.525%. Selain itu, sensor DHT22 juga menunjukkan tingkat akurasi yang baik ketika diuji pada pagi, siang, dan malam hari. Rata-rata kesalahan pengukuran suhu yaitu 2.334oC dan kelembabannya yaitu 1.872%. Jangkauan komunikasi antara node sensor dan LoRa gateway setelah pengujian diperoleh jarak maksimumnya adalah 350 meter dengan nilai rata-rata RSSI sebesar -119 dBm pada area Line of Sight (LOS).
Copyrights © 2024