Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dan jika tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan berkurangnya kualitas generasi muda Indonesia kedepannya. Anemia pada remaja jika berlanjut hingga dewasa akan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu, bayi lahir prematur, dan bayi dengan berat lahir rendah. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 %, artinya 3- 4 dari 10 remaja menderita anemia. Salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan zat besi dapat dengan mengkonsumsi sayuran yang mengandung zat besi salah satunya adalah bayam merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian puding bayam merah terhadap kadar hemoglobin remaja putri dengan anemia di Pondok Pesantren Al Baaqiyatussa’adiyyah Tembilahan Barat Kabupaten Indragiri Hilir. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan desain penelitian one group pretest posttest. Populasi adalah seluruh siswi dengan anemia dengan menggunakan teknik total sampling dan jumlah sampel 37 responden. Berdasarkan analisis data setelah pemberian puding bayam merah didapatkan 19 responden (51,4%) tidak mengalami anemia dan ada 18 responden (48,6%) dengan anemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hemoglobin sebelum diberikan puding bayam merah 10,4. Nilai rata-rata setelah pemberian puding bayam merah menjadi 12,09 dengan p value 0,000 (p<0,05). Pemberian puding bayam merah efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja putri di Pondok Pesantren Al Baaqiyatussa’adiyyah Tembilahan Barat Kabupaten Indragiri Hilir. Diharapkan pondok pesantern dapat menyediakan cemilan puding bayam merah untuk remaja putri agar dapat memberikan asupan gizi yang adekuat untuk mencegah anemia
Copyrights © 2024