Kanker merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat dan mengakibatkan kematian nomor dua setelah kanker paru-paru di dunia (Puyol et al., 2020). Kanker saat ini sudah menjadi masalah global dengan angka kejadiannya semakin tinggi dan semakin meningkat (Powered, 2017). Global Bur- den Of Cancer (2020) mengidentifikasi orang yang menderita kanker di seluruh dunia pada tahun 2020 sebanyak 19.292.789 kasus baru dengan angka mortalitas 9.958.133 diantara orang berusia 1 hingga 84 tahun di seluruh dunia (GLOBOCAN, 2020). Dari seluruh benua, jenis kanker dengan kasus terbanyak yaitu Asia 49,3% kasus baru, Eropa 22,8% kasus baru dan Amerika Utara 13,3% kasus baru (GLOBOCAN, 2020). Provinsi Sumatera Barat mendapatkan kasus terbanyak kanker payudara nomor 2 setelah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Dinas Kesehatan Sumatera Bar- at menyatakan angka kejadian kanker payudara terus meningkat, ditahun 2017 jumlah penderita kanker payudara sebanyak 303 kasus, ditahun 2018 sebanyak 422 kasus, dan ditahun 2019 sangat mengalami peningkatan yaitu 479 kasus (Dinkes Kota Padang, 2020). WHO merekomen- dasikan tindakan skrining melalui pemeriksaan payudara sendri (SADARI), pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) dan mammogram dalam konteks pro- gram pengendalian kanker nasional (Bonsu et al., 2019). Tujuan dari penelitian ini mengetahui adanya hubungan tingkat kesadaran terhadap resiko kanker payudara pada mahasiswi kesehatan di STIKes alifah padang 2024. Peneltian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi crossectional. Dari penelitian bisa disimpulkan sebagian besar (56,3%) mahasiswi kesehatan memiliki tingkat kesadaran yang rendah terhadap resiko kanker payudara, hampir setengahnya (43,8%) mahasiswi kesehatan memiliki tingkat kesadaran yang sedang terhadap resiko kanker payudara, dan tidak satupun (0%) mahasiswi kesehatan yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi.
Copyrights © 2024