Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu sindrom gangguan metabolisme dan ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan defesiensi absolut atau relatif dari sekresi insulin, akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin. Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk, memperkirakan pada tahun 2030 nanti sekitar 21,3 juta orang Indonesia terkena diabetes (WHO, 2012). Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui adanya hubungan edukasi, pola makan, komsumsi obat dan aktivitas fisik dalam upaya pencegahan komplikasi diabetes mellitus. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling terdapat 37 responden. Hasil : hasil penelitian menunjukan jumlah 37 responden dengan rata-rata usia responden adalah 44,27 ± 8,971 tahun. usia termuda adalah 30 tahun dan usia tertua adalah 60 tahun. sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 27 responden (73.0%), dari latar belakang tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar 14 responden (37.8%) adalah pendidikan SD dan mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 19 responden (51.4%). Ada hubungan antara edukasi nilai hasil (p = 0.011), ada hubungan antara komsumsi obat nilai hasil (p = 0.002), ada hubungan antara pola makan nilai hasil (p = 0.004), ada hubungan antara aktivitas fisik nilai hasil (p = 0.001) dengan upaya pencegahan komplikasi Diabetes Mellitus pada pasien DM. Simpulan : Adanya hubungan yang bermakna antara edukasi, komsumsi obat, pola makan, aktivitas fisik dengan upaya pencegahan komplikasi Diabetes Mellitus pada   pasien DM.
Copyrights © 2022