Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI PURSED LIP BREATHING PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI RUANG RSU PUSAT PERSAHABATAN JAKARTA Sitorus, Seven
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.918 KB)

Abstract

Background: Chronic Obstruction Pulmonary Disease (COPD) is disease characterized by obstruction air flow in the breath not wholly reversible. One treatment can be done on improving exercise tolerance is exercise respiration as pursed lip breathing ( PLB ). Purse lip breathing is a techniques of breathing carried out to expelling air by creating power through  in move closer /pursed lips. Purpose: provide an illustration of the application of the practice of evidence based nursing of pursed lip breathing in patients COPD in RSUP Persahabatan Jakarta. Method:  the implementation of the practice of evidence based nursing pursed lip breathing is applied to 12 people sample ( 10 men and 2 women ) diagnosed with COPD exacerbation. Result: the majority of sex respondents is man as many as 10 ( 83,3 % ) persons and women as many as 2 ( 16,7 % ) a person .mean the age of respondents is 61,5 years ± 10.4 .mean the value of PEF ( Peak Expiratory Flow ), the value of the saturation oxygen , the value of respiratori rate before the intervention in a consecutive manner is 131.6 ±  44.6; 92.1 ± 2.44; 31.5 ±  2 . While value after the intervention is 175.0 ±  60.0; 97,1 ± 1.6; 22,6 ± 1.7 with P value = 0.001, α = 0.05. Conclusions: there are significant influence the application of pursed lip breathing between before and after the intervention in patients COPD. Advice: Intervention evidence based nursing can be applied to all patients COPD so reached the quality of care of nursing based on research
PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI PURSED LIP BREATHING PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI RUANG RSU PUSAT PERSAHABATAN JAKARTA Sitorus, Seven
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v2i2.857

Abstract

Background: Chronic Obstruction Pulmonary Disease (COPD) is disease characterized by obstruction air flow in the breath not wholly reversible. One treatment can be done on improving exercise tolerance is exercise respiration as pursed lip breathing ( PLB ). Purse lip breathing is a techniques of breathing carried out to expelling air by creating power through  in move closer /pursed lips. Purpose: provide an illustration of the application of the practice of evidence based nursing of pursed lip breathing in patients COPD in RSUP Persahabatan Jakarta. Method:  the implementation of the practice of evidence based nursing pursed lip breathing is applied to 12 people sample ( 10 men and 2 women ) diagnosed with COPD exacerbation. Result: the majority of sex respondents is man as many as 10 ( 83,3 % ) persons and women as many as 2 ( 16,7 % ) a person .mean the age of respondents is 61,5 years ± 10.4 .mean the value of PEF ( Peak Expiratory Flow ), the value of the saturation oxygen , the value of respiratori rate before the intervention in a consecutive manner is 131.6 ±  44.6; 92.1 ± 2.44; 31.5 ±  2 . While value after the intervention is 175.0 ±  60.0; 97,1 ± 1.6; 22,6 ± 1.7 with P value = 0.001, α = 0.05. Conclusions: there are significant influence the application of pursed lip breathing between before and after the intervention in patients COPD. Advice: Intervention evidence based nursing can be applied to all patients COPD so reached the quality of care of nursing based on research
Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Banjir di Sekolah sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan tentang Bencana Neli Husniawati; Titi Indriyati; Seven Sitorus
Media Karya Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v6i1.44960

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk pencegahan dan penanggulangan dampak bencana di satuan pendidikan adalah dengan menyusun program untuk mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga sekolah terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Metode kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan ini dilakukan pada siswa siswi berjumlah 49 orang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Evaluasi kegiatan digunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah edukasi yang diberikan menggunakan google form. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melakukan uji statistik terhadap capaian nilai pre dan post test dengan uji t untuk data berpasangan (paired t test). Ada perbedaan rerata nilai pengetahuan peserta sebelum diberikan edukasi yaitu 56,67 dan sesudahnya yaitu 78,22. Nilai korelasi adalah 0,445 menunjukan bahwa antara nilai pre dan post memiliki hubungan (korelasi) yang cukup kuat dengan p-value = 0,002 artinya hubungan kedua nilai tersebut bermakna secara statistik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi pada peserta dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang bencana. Kegiatan edukasi ini berjalan lancar dan peserta antusias mengikuti kegiatan. Diharapkan pihak sekolah terus melakukan kegiatan edukasi kesiapsiagaan bencana secara continue untuk memastikan semua warga sekolah memahami kesiapsiagaan bencana dan dapat mengurangi resiko bencana.Kata kunci: Edukasi, kesiapsiagaan bencana, satuan pendidikan aman bencana.
Perbandingan Efektivitas Antara Critical-Care Pain Observation Tool (CPOT) dengan Wong-Baker terhadap Skor Nyeri Pasien di ICU Martha Katharina Silalahi; Seven Sitorus; Anatasia Hardiyanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v1i2.1550

Abstract

Latar Belakang: Nyeri dikenal sebagai suatu pengalaman sensori subjektif, objektif, dan emosional yang tidak menyenangkan terutama berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial sebagai stimulus yang dirasakan setiap saat kejadian kerusakan. Tujuan: Cara mendapatkan standar emas dalam pengkajian skor nyeri adalah deskripsi dari pasien itu sendiri atau self-reported. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan pengkajian skor nyeri yang tepat dan valid yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui adanya rasa sakit di ruang ICU RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan metode pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Hasil: Dari 33 responden rata-rata usia yang didapat adalah 51,30 ±12,588 tahun dengan berjenis kelamin perempuan 54,5% kemudian untuk diagnosa medis lebih besar terdapat pada gangguan neurologi 45,5% dan 84,8% adalah responden yang tidak menggunakan sedasi. Perbandingan antara instrumen CPOT dengan Wong-Baker terhadap skor nyeri pada saat istirahat dengan nilai p value = 0,000 dan pada saat intervensi keperawatan dilakukan dengan nilai p value = 0,016. Kesimpulan: Instrumen pengkajian nyeri Wong-Baker lebih efektif, namun CPOT lebih unggul karena indikatornya lebih kompleks dan mudah dipahami serta CPOT lebih mengalami peningkatan skor nyeri yang cukup besar. Rumah sakit dapat menggunakan instrumen pengkajian nyeri CPOT.
Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan Perawat dalam Menangani Cardiac Arrest di Ruang ICU RSUD Dr. Chasbullah Abdulmajid Seven Sitorus; Siti Djubaedah; Anastasia Hardyati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v1i2.1552

Abstract

Latar Belakang: Salah satu faktor yang berkontribusi pada kinerja perawat adalah beban kerja. Sedangkan kegiatan yang menjadi bagian dari beban kerja perawat adalah melakukan pendokumentasian secara lengkap. Kelengkapan pendokumentasian keperawatan merupakan bagian dari kualitas yang mendukung pelayanan keperawatan di rumah sakit. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat terhadap ketepatan pendokumentasian asuhan keperawatan di IGD RSUD dr. Chasnullah Abdulmadjid Bekasi. Metode: Sample pada penelitian ini sebanyak 38 perawat IGD Chasbullah Abdulmadjid Bekasi di ambil dengan teknik total sampling. Metode purposive sampling digunakan untuk mengobservasi lengkap atau tidak lengkap suatu pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat IGD RSUD dr. Chasnullah Abdulmadjid Bekasi dengan jumlah sampel 138 lembar dokumentasi. Dilaksanakan pada tanggal 3 agustus – 17 agustus 2019. Menggunakan analisis univarit dan bivariat (dengan uji Chi Square) menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Hasil: Dari hasil penelitian pada perawat IGD RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi menunjukan 73,7% beban kerja tinggi dan 26,3 beban kerja rendah. Pada observasi pendokumentasian didapatkan dokumentasi lengkap 63,8% dan tidak lengkap 36,2%. Didapatkan hasil beban kerja perawat tinggi namun dokumentasi tidak lengkap 57,1% dan pada perawat beban kerja ringan hasil yang didapatkan dokumentasi lengkap 80,0%. Hal ini menunjukan adanyan hubungan bermakna anatara beban kerja perawat dengan ketepatan pendokumentasian. Hal ini didukung dengan hasil p. Value = 0,027 lebih kecil dibandingkan α 0,05. Kesimpulan: Hasil penelitian bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat dengan ketepatan pendokumentasian.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Upaya Pencegahan Komplikasi Diabetes Mellitus di RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Ilah Muhafilah; Seven Sitorus; Anastasia Hardiyanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v2i2.1554

Abstract

Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu sindrom gangguan metabolisme dan ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan defesiensi absolut atau relatif dari sekresi insulin, akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin. Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk, memperkirakan pada tahun 2030 nanti sekitar 21,3 juta orang Indonesia terkena diabetes (WHO, 2012). Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui adanya hubungan edukasi, pola makan, komsumsi obat dan aktivitas fisik dalam upaya pencegahan komplikasi diabetes mellitus. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling terdapat 37 responden. Hasil : hasil penelitian menunjukan jumlah 37 responden dengan rata-rata usia responden adalah 44,27 ± 8,971 tahun. usia termuda adalah 30 tahun dan usia tertua adalah 60 tahun. sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 27 responden (73.0%), dari latar belakang tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar 14 responden (37.8%) adalah pendidikan SD dan mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 19 responden (51.4%). Ada hubungan antara edukasi nilai hasil (p = 0.011), ada hubungan antara komsumsi obat nilai hasil (p = 0.002), ada hubungan antara pola makan nilai hasil (p = 0.004), ada hubungan antara aktivitas fisik nilai hasil (p = 0.001) dengan upaya pencegahan komplikasi Diabetes Mellitus pada pasien DM. Simpulan : Adanya hubungan  yang bermakna  antara edukasi, komsumsi obat, pola makan, aktivitas fisik dengan upaya pencegahan komplikasi Diabetes Mellitus pada   pasien DM.
Perawat sebagai garda terdepan d Faktor Prediktor Kecemasan Perawat Dalam Penanganan Covid-19 Di Rumah Sakit A Bogor Sitorus, Seven; Djubaidah, Siti; Mujianto, Efit
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 13 No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v13i1.183

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Perawat sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sering mengalami masalah kesehatan antara lain merasa takut dan cemas. Tujuan: Untuk memprediksi faktor yang berhubungan dengan kecemasan perawat dalam penanganan Covid-19. Metode : Penelitiam deskriptif analitik dengan rancangan Cross-sectional study ini dilakukan di Rumah Sakit A Bogor pada bulan Oktober 2021. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel 40 responden, instrumen penelitian ini menggunakan dZung Self Anxiety rating Scale dengan kueisionernya di isi melalui google form. Uji analisa dilakukan dengan menggunakan rumus Uji Chi-square yang untuk menganalisis hubungan antara kecemasan dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja. Hasil : Sebagian besar responden berusia dewasa awal (26-35 tahun) yaitu sebesar 29 (72.5%) orang, sedangkan untuk jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 37 (72.5%) orang, bila dilihat dari segi pendidikan maka pendidik terbanyak dari responden adalah D3 yaitu berjumlah 29 (72,5%) orang, data lain seperti lama kerja dengan kisaran waktu ≤ 5 tahun sebesar 27 (67.5%) orang, dan yang terakhir data terkait dari tingkat kecemasan perawat ada sebesar 20 (50.0%) orang perawat tidak cemas dan 20 (50.0%) orang perawat mengalami kecemasan. Kesimpulan :Terdapat hubungan yang signifikan untuk variable usia, tingkat pendidikan, dan lama bekerja dengan kecemasan perawat dalam penanganan Covid-19 di Rumah Sakit A Bogor dengan masing-masing Pvalue 0.036, 0.034, dan 0.043 (P < 0.05), sedangkan untuk jenis kelamin tidak terdapat hubungan dengan kecemasan perawat dalam penanganan Covid-19 dengan Pvalue 0.231 (P > 0.05). Kata kunci : Kecemasan, Perawat, Covid-19
Determinan Efikasi Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus Herlina, Santi; Sitorus, Seven
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 8 No 04 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia edisi Desember 2018
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.476 KB) | DOI: 10.33221/jiiki.v8i04.140

Abstract

Riskesdas, 2013 dari 6,9% penderita diabetes mellitus yang didapatkan, 30,4 % yang telah terdiagnosa sebelumnya dan 69,6% tidak terdiagnosis sebelumnya. Hasil tersebut menunjukkan pasien DM mengalami peningkatan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor faktor yang paling berpengaruh terhadap efikasi diri pada pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptik Analitik dengan desain penelitian “cross sectional” pada 87 pasien diabetes melitus. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji univariat, biavariat dan multivariate. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis regresi logistic berganda terlihat nilai OR Exp (B) pengalaman orang lain sebesar 0.195 (OR<1 = faktor protektif) dapat diartikan bahwa responden yang menggunakan pengalaman orang lain dalam menjalankan pengobatan diabetes mellitus memiliki peluang 0.567 kali lebih besar untuk memiliki efikasi diri yang baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pengalaman orang lain.
Pengaruh Terapi Musik terhadap Kecemasan pada Pasien Pre Operasi di Ruang Instalasi Bedah Sentral RS Bhayangkara TK.1 Pusdokkes Polri Sitorus, Seven; Elita, Ayu Centya
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v4i2.2511

Abstract

Latar belakang: Kecemasan pre-operasi merupakan masalah umum yang dialami pasien sebelum menjalani pembedahan. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis pasien, seperti peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan gangguan tidur. Salah satu metode non-farmakologis yang terbukti efektif untuk mengurangi kecemasan adalah terapi musik. Musik dapat memberikan efek relaksasi melalui pengaturan hormon yang terkait dengan stres, seperti peningkatan endorfin yang dapat menurunkan rasa sakit dan ketegangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi di RS Bhayangkara Tk.1 Pusdokkes Polri. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan pre-test post-test tanpa kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 85 pasien yang akan menjalani operasi. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner APAIS (Amsterdam Pre Operative Anxiety and Information Scale) dengan analisis data menggunakan uji parametrik paired t test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh terapi musik terhadap kecemasan pada pasien pre operasi secara signifikan mengurangi kecemasan pada pasien dengan hasil nilai p-value 0,001 (α: >0,05). Dari 85 responden, sebanyak 95% diyakini rata-rata responden mengalami kecemasan. Kesimpulan: Pemberian terapi musik efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi.
The Relationship Between Knowledge about Flood Disasters and Community Preparedness in RW 34, Bojongkulur Village, Bogor Regency Sitorus, Seven; Silalahi, Martha K.; Surwaningsih; Wijaya , Alicia Salma
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v5i1.2776

Abstract

Background: Flooding is the occurrence of a significant increase in river water flow volume from normal conditions due to continuous rain falling in the upstream area or in certain areas. Flooding is a significant increase in river water flow from normal conditions due to continuous rain, where this often causes a great risk due to the lack of public knowledge about preparedness in facing flood disasters. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge about flood disasters and community preparedness in RW 34, Bojongkulur sub-district, Bogor district. Method: This study uses a quantitative design with an observational analytical method through a cross-sectional approach. The sample in this study was 116 people in RW 34, Bojongkulur sub-district. The instrument in this study was a questionnaire sheet with data analysis using the chi-square test. Results: The results of this study indicate that there is a relationship between knowledge about disasters and community preparedness with a p value of 0.029 (p < 0.05). Of the 116 respondents with good knowledge, more had very good preparedness (78.7%) compared to those with very poor preparedness (21.3%). Conclusion: Respondents with good knowledge have good preparedness. There is a significant relationship between the level of knowledge about flood disasters and community preparedness. The higher a person's level of knowledge, the better their preparedness in facing flood disasters.