Kelongsoran tanah dapat disebabkan oleh meningkatnya tegangan geser (shear stress) pada tanah atau menurunnya tahanan geser. Jika kekuatan dari tanah lebih besar daripada tegangannya, maka massa tanah dalam kondisi stabil. Jika tegangan tersebut lebih besar dari kekuatan tanah, maka akan terjadi keruntuhan.Hal ini menjadi tantangan besar pada proyek konstruksi di daerah rawan longsor. Longsor berakibat pada aktivitas proyek bahkan kerusakan infrastruktur, sehingga bila dari awal pembangunan tidak diselesaikan permasalahan stabilitas lereng akan berdampak pada konstruksi, kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial, yaitu menghitung besarnya kekuatan geser untuk mempertahankan kestabilan lereng dan mengitung kekuatan geser yang menyebabkan longsor. Maka nilai dari hasil perhitungan Metode Fillenius di peroleh faktor aman (FK) lereng sebesar 1,32 < 1,70 dimana nilai ini menunjukkan bahwa kondisi lereng tidak stabil. Mitigasi terjadinya longsor di daerah ini dilakukan pengamanan lereng terhadap erosi melalui reboisasi dan perkuatan lereng. Penelitian ini dilaksanakan di Gunung Salak Jalan Lintas Lokseumawe Kabupaten Bener Meriah. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023