El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin Dan Filsafat
Vol 7, No 2 (2023)

Konsep manusia sempurna Mulla sadra dan fridriech william Nietzche

Ahmad Firdaus Tsani (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga)
Encung Encung (Universitas Al-Amien Prenduan)



Article Info

Publish Date
21 Dec 2023

Abstract

ABSTRAKGagasan manusia sempurna sudah menjadi sebuah perdebatan di awal perkembangan zaman dalam hal ini ketika dalam sebuah zaman yang penuh dengan tatanan dan bentuk perbedaan pemikiran islampun mulai memasuki ranah dan sejak saat itulah, orang orang di dalam nya terbelah menjadi beberapa bagian, dimulai dari pemahaman manusia sempurna sebagai sosok mandiri tanpa ada orang lain yang membantu, selanjutnya manusia sempurna sebagai sosok yang mempunyai kedudukan di atas ketika mampu mencapai proses pembersihan yang berkaitan dengan pemahan yang di gaungkan oleh pemikiran kaum sufisme. Dan pada zamanya ibnu arabi sebagai juru kunci. dan selanjutnya sudut pandang dalam memamahi sesuatu sebagai puncak pada proses berfikir manusia. Dan hal itu di dapatkan melalui pertimbangan yang di ambil dari pemikiran yang aktif itu sendiri. (al-‘aqlal-fa‘al). Kelompok ini telah di akhiri oleh para tokoh filsuf muslim, Mulla Sadra merupakan seorang pemikir muslim dimana telah memecahkan masalah klasik yang terdapat pada filsafat islam. Dan beliau juga mempertemukan kedua filsafat terkemuka di antaranya filsafat islam dengan filsafat agama yang menggabungkan keduanya sebagai pemikiran yang indah dan mudah untuk di mengerti.Dengan menggagas teori-teori baru mengenai wujud, geraksubstansial, kesatuan aqil dan ma‘qul, serta beberapa teori lain yang membuatnya menjadi salah satu pemikir Muslim paling orijinal pada periodepasca Ibnu Rusyddan terpengaruh oleh pemikiran tasawuf, Mulla Sadra juga berkecimpung dalam debat pemikiran mengenai manusia sempurna Dalam pandangannya, manusia sempurna adalah adalah perpaduan kreatif antara pamahaman dari dua kelompok terakhir di atas, yakni sebagai sebuah maqam puncak dari penyucian diri manusia melalui riyadah (tempa batin) dan sekaligus sebagai hasil tertinggi dari proses pemurnian intelek manusia sehingga ia bisa mencapai tahap Intelek Aktif. Kedudukan manusia sempurna bisa dialami oleh manusia karena pada dasarnya secara eksistensial manusia merindukan sebuah kesempurnaan, dan halitu mungkin terjadi karena jiwa manusia memiliki potensi-potensi yang jika kesemuanya teraktualisasi maka itulah wujud manusia sempurna Sedangkan Nietzsche dengan kuat mengeksplorasi wacana tentang eksistensialisme. (kebebasan, kematian, ketakutan, kekhawatiran, penderitaan, manusia) mimpi, kondisi duniawi (jarak dan waktu/historis). Doktrin Nietzsche berasal dari pemahaman yang konkrit tentang manusia dan kehidupannya. Ajaran utama Nietzsche adalah kemauan kekuasaan yang dapat dicapai dalam gagasan manusia sempurna yang ideal atau Ubermensch. Dia menegaskan bahwa keberadaan manusia adalah kehendaknya (human willwant) yang melampaui perbandingan. Nietzsche merupakan sosok yang sangat di segani pada masanya pemikiran pemikiran yang begitu rasionalis dan sudut pandang pada manusia yang menjadikan luar biasa menjadikan nya sebagai tiga inti dasar dalam sebuah kehidupan  berani menajalani hidup, mencerdaskan akal , dan terhir mampu menjadikan kebanggaan bagi diri sendiri, bisa dan tidak bisanya kita, mampu dan tidk cerdasnya nya semua akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk kita, dalam artikel lain Nietzsche menyuarakan dengan adanya keterpurukan seseorang melalui penderitaan manusia akan lebih kuat dan hebat terhadap apa yang ia jalankan, mengapa karena pemikiran seseorang akan mampu dan tumbuh berfikir karena adanya suatu konflik atau masalah dan akan mencari solusi terbaik dari dalam dirinya, disitulah muncul potensi dalam diri  manusia yang perlu di kuatkan. Manusia memiliki kekuatan supranatural dari dalam dirinya untuk mencapai sesuatu yang membuat manusia tersebut menjadi manusia yang teratas dan menjadikan dirinya sempurna.  

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

el-waroqoh

Publisher

Subject

Religion Humanities

Description

El Waroqoh: Jurnal Ushuluddin dan Filsafat is a peer reviewed journal which is highly dedicated as public space to deeply explore and widely socialize various creative and brilliance academic ideas, concepts, and research findings from the researchers, academicians, and practitioners who are ...