Para ulama berpendapat bahwa konsep ‘Iá¹£mah bagi Nabi Muhammad SAW meliputi dua hal sekaligus, pertama yaitu perlindungan Allah dari dosa dan kesalahan, kedua perlindungan Allah dari keburukan manusia. Kisah tentang tersihirnya Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh al-Bukhari mengandung problem yang berhubungan dengan dua pengertian ‘Iá¹£mah tersebut. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kritik atau respon para mufassir modern terhadap hadis tersihirnya Nabi Muhammmad SAW. Data penelitian ini diperoleh melalui literatur primer yaitu Tafsi>r Al-Qur’ãn Al-Karîm karya Muh}ammad ‘Abduh, Tafsîr Fî Ẓilãlil Qur’ãnkarya Sayd Quá¹}b,Tafsîr al-Munîr karya Wahbah Zuhailî. Ayat yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Surat al-Falaq ayat 4. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Para Mufasir Modern tidak satu kata dalam menyikapi kisah tersihirnya Nabi Muhammad SAW. Sebagian dari mereka, seperti Wahbah Zuhailî> menerima kebenaran kisah tersebut atas dasar status keshahihan hadis yang diriwayatkan oleh Shahîh Buhãrî dan menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak bertentangan dengan prinsip ‘Iá¹£mah Nabi. Sementara sebagian yang lain, seperti Muh}ammad ‘Abduh dan Sayd Quá¹}b menolak kisah tersebut dan menganggapnya sebagai sesuatu yang bertentangan dengan konsep ‘Iá¹£mah bagi para Nabi.   ‘Iá¹£mah
Copyrights © 2021