Penelitian ini berfokus pada dampak komunikasi terapeutik terhadap perawat di Panti Rehabilitasi Mental Barokah Bhakti Sumedang, yang memiliki banyak pasien skizofrenia tetapi hanya ditangani oleh empat perawat. Di negara berkembang, termasuk Indonesia, kesehatan mental sering kurang diperhatikan dibandingkan penyakit menular. Skizofrenia memerlukan perawatan intensif karena perubahan neurobiologis yang memengaruhi pemrosesan informasi. Bertujuan untuk memahami dampak komunikasi terapeutik pada perawat, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien dan kesejahteraan perawat. Menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tiga perawat yang merawat pasien skizofrenia di Panti Rehabilitasi Mental Bhakti Sumedang. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) untuk menggali makna dalam pengalaman perawat. Mengungkap tujuh tema utama terkait dampak komunikasi terapeutik, termasuk karakteristik komunikasi pasien skizofrenia, teknik komunikasi terapeutik yang digunakan oleh perawat, hambatan dalam implementasi komunikasi, dampak personal pada perawat, harapan pasca-komunikasi, faktor keberhasilan dalam komunikasi terapeutik, dan kriteria pulang pasien. Teknik komunikasi terapeutik yang efektif penting dalam membentuk hubungan yang baik antara perawat dan pasien skizofrenia dan memberikan dampak yang signifikan pada perawat, baik secara internal maupun eksternal.
Copyrights © 2024