Tanaman Bambu Tali (Gigantochloa Apus Kruz.) merupakan tanaman yang secara empiris dapat digunakan oleh masyarakat sebagai obat antiinflamasi, antidiabetes, dan antioksidan. Daun Bambu Tali (Gigantochloa Apus Kruz.) mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, triterpenoid, steroid, tanin dan saponin yang berpotensi untuk digunakan sebagai antipiretik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh aktivitas antipiretik infus Daun Bambu Tali (Gigantochloa Apus Kruz.) pada mencit putih jantan (Mus Musculus) yang diinduksi pepton. Penelitian ini menggunakan metode rancangan pra eksperimen (pra eksperimental desings) berupa static group comparison yaitu sampel telah dirandomisasi baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, menggunakan 15 ekor mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (Na CMC 0,5%), kontrol positif (paracetamol), dan kelompok uji yaitu pemberian infus Daun Bambu Tali (Gigantochloa Apus Kruz.). Setiap hewan uji diinduksi larutan pepton steril 10% dengan dosis 1 ml/Kg BB secara subkutan, munculnya demam terjadi setelah 30 menit pemberian induktor, pengukuran suhu rektal dilakukan setiap interval waktu 30 menit hingga waktu ke 120 menit. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Pengujian diawali dengan uji normalitas menggunakan uji Shapiro- Wilk. Data yang sudah berdistribusi homogen dan normal kemudian diuji menggunakan uji parametrik One Way ANOVA kemudian dilanjutkan analisa LSD Post Hoc. Dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa Daun Bambu Tali (Gigantochloa Apus Kruz.) memiliki efektivitas antipiretik sebanding dengan kontrol positif paracetamol dengan hasil data ANOVA (p<0,05). Kesimpulannya infus Daun Bambu Tali (Gigantochloa Apus Kruz.) memiliki aktivitas antipiretik yang dapat menurunkan suhu tubuh mencit putih jantan (Mus Musculus).
Copyrights © 2024