Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bone Lipu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara dengan tujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi metanda, makna simbolik material yang digunakan saat Metanda, dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi metanda Pada Pernikahan Masyarakat Kelurahan Bone Lipu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi partisipan, dan wawancara mendalam (indepth interview) yang didukung dengan dokumentasi dan perekaman/video. Informan ditentukan secara purposive. Informan dalam penelitian ini adalah tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemerinta dan masyarakat. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) proses pelaksanan tradisi Metanda memiliki beberapa tahapan, yakni tahap awal persiapan material yaitu tahap mengumpulkan bahan-bahan ritual Metanda baik bahan-bahan utama yang digunakan maupun bahan-bahan pendukung, tahap kedua Mebaho Mperonga (mandi bersama) yaitu adalah tahap pensucian, yang bertujuan untuk membersihkan kotoran yang ada pada tubuh calon pengantin, dan juga simbol pembersihan diri dari dosa dan kesahan yang pernah dilakukan sebelum menikah, tahap ketiga Mompaajo yaitu tahapa meraias mempelai wanitan, tahap terakhir Metanda yaitu pemberian tanda pada dahi, pipi kanan, pipi kiri dan dagu calon pengantin wanita. (2) Makna simbolik material metanda ada tiga yakni makna simbolik pempangana yaitu sebuah sarana upacara metanda yang berbentuk segi empat, berisi kapur, daun sirih, kunyit dan pisau, kedua makna simbolik pelako yaitu wadah sejenis piring yang digunakan sebagai tempat menyimpan paata dan pokoroso sebagai bahan kelengkapan dalam ritual metanda, ketiga makna dula yakni suatu wadah segi empat yang digunakan untuk menyimpan berbagai jenis makanan tradisional. (3) Nilai-nilai dalam tradisi metanda meliputi nilai religi kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang ditandai dengan adanya ritual mandi bersama oleh pasangan calon pengantin dan dual sebagai kelengkapan dalam pembacaan doa yang dipimpin oleh moji (imam), nilai etika yang terdapat dalam prosesi upacara metanda dapat dilihat pada symbol tanda kuning atu merah yang melekat pada dahi, pipi dan dagu pengantin wanita, dan nilai tangung jawab yang dimana setelah menikah seluruh tanggung jawab harus dipikul dan dijujung bersama.
Copyrights © 2020