LISANI : Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya
Vol 3 No 1 (2020): Volume 3 Nomor 1, Januari-Juni 2020

TRADISI PIKOELALIWU PADA MASYARAKAT PASARWAJO KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON: KAJIAN PROSES

Nining Salmaniar Alisaid (Jurusan Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo)



Article Info

Publish Date
15 Jun 2020

Abstract

Tradisi pikoelaliwu atau biasa dikenal dengan pesta kampung adalah tradisi yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu, namun hingga kini masih terus terpelihara dan dilakukan dengan rutin secara turun temurun. Subtansinya agar bagaimana seluruh tokoh adat, sara, serta masyarakat mendoakan daerah ini dalam keadaan baik, aman dan terkendali. Serta masyarakat yang bermatapercarian nelayan dan petani diberikan rezeki yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pelaksanaan tradisi pikoelaliwu pada masyarakat Pasarwajo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton dan mengetahui makna yang terkandung dalam proses pikoelaliwu pada masyarakat Pasarwajo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton dengan metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif deskripsi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Aktivitas dalam analisis data yaitu dengan menggumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu : 1 ) proses pelaksanaan tradisi pikoelaliwu ini terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tradisi pikoelaliwu ini di awali dengan tahap persiapan cilikia dan di akhiri dengan tahap pelaksaan ponare. 2 ) Makna yang terkandung dalam tradisi pikoelaliwu yaitu tahap cilikia berarti penentuan hari baik menurut perhitungan orang tua, picundupia berarti pelantikan anak, pihatoa yang memiliki makna penyisipan atap baruga, batano ganda yang berarti pemiringan gendang, mateno bembe yang memiliki makna sebagai salah satu alat pengganti akikah yang di ambil alih oleh syara adat dan hukumu, weano boba yang berarti bahwa masyarakat pasarwajo memperlihatkan para generasi penerus, rondhono ta’dea yang berarti manifestasi dari keseimbangan manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitar dan ponare memiliki makna bahwa di dalam kehidupan itu masyarakat harus berjuang, bekerja keras dan tantangan dalam menghadapi sebuah tantangan dalam tahun yang akan datang.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

lisani

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

Jurnal ini berisi tentang hasil penelitian, artikel ilmiah, makalah ilmiah dalam bidang kelisanan dalam bidang sastra dan budaya di Indonesia. Jurnal ini terbuka untuk para peneliti dan para penulis yang berminat dalam kajian tradisi lisan khususnya kelisanan dalam budaya dan sastra di ...