Para remaja otaku sering menghadapi kesulitan dalam berinteraksi sosial dan sering kali dipandang aneh dan negatif oleh masyarakat awam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep diri remaja otaku dalam konteks komunitas Jakarta Japan Lunatic Club. Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri remaja otaku cenderung positif, di mana responden mampu menjelaskan makna otaku sesuai teori interaksionisme simbolik dari aspek mind, self, dan society. Dukungan dan penerimaan dalam komunitas otaku memperkuat konsep diri yang sehat. Diskusi komunitas serta partisipasi dalam event atau festival Jepang juga turut memperkuat identitas mereka. Penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan sosial dalam membantu remaja otaku mengembangkan konsep diri yang positif dalam menghadapi stigma sosial yang mungkin mereka alami.
Copyrights © 2024