Gangguan jaringan sistem 20 kV selalu berpotensi terjadi dan penyebab yang paling sering menyebabkan gangguan adalah gangguan hubung singkat 3 fasa, 2 fasa, 2 fasa ke tanah dan 1 fasa ketanah. Dalam mengamankan jaringan dari gangguan-gangguan tersebut maka dibutuhkan peralatan proteksi pada jaringan sistem 20 kV yang sensitif, selektif, cepat, andal dan sederhana. Relai yang paling sering bekerja pada recloser B 21 adalah Over Current Relay (OCR) satu fasa ke tanah. Perhitungan dan Analisa waktu kerja OCR satu fasa ke tanah pada recloser B 21 penyulang Salju dilakukan pada outgoing dan incoming serta waktu kerja recloser. Setelah data-data tersebut didapatkan, dilanjutkan dengan menganalisa koordinasi setting OCR satu fasa ketanah antara recloser B 21 dengan outgoing penyulang Salju mengguankan software Etap. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode studi pustaka, literatur, wawancara, dan pemodelan sistem. Hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat satu fasa tanah pada 1% jaringan atau 1.88 km sebesar 288.396 A, sedangkan arus gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah yang mempunyai nilai minimum terletak pada 100% jaringan atau 18.8 km sebesar 202.65 A. Hasil perhitungan pada OCR satu fasa ke tanah incoming tms = 0.26, t = 0.7 detik, outgoing tms = 0.1, t = 0.3 detik dan recloser tms = 0.062, t = 0.2 detik dan setting eksisting dari PLN adalah incoming tms = 0.37, t = 1 detik, outgoing tms = 0.047, t = 0.15 detik dan recloser tms = 0.03, t = 0.09 detik. Dari hasil pengamatan data yang diperoleh, direkomendasikan untuk mempertimbangkan resetting pada recloser B 21, outgoing penyulang Salju dan incoming agar menaikkan setting relai sehingga ketika merasakan arus pick up relai tidak langsung trip.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024