Keberadaan penting penyu dalam menjaga keseimbagan ekosistem laut dan potensi ekowisata pantai peneluran penyu perlu dijamin keberlanjutannya. Penurunan populasi penyu beberapa tahun tarakhir yang di akibatkan oleh kerusakan habitat pantai peneluran akibat abrasi pantai dan gangguan habitat penyu bertelur oleh kegiatan antropogenik telah terjadi di Kawasan Konservasi Penyu di Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat. Agar pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu di Kecamatan paloh dapat berlangsung secara berkelanjutan, maka perlu mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan melalui pelestarian habitat pantai peneluran penyu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu di Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat, dan menganalisis faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu Di Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat. Metode analisis yang digunakan ialah Multiaspect Sustainability Analysis (MSA). Hasil yang didapatkan dalam bentuk indeks dan status keberlajutan. Hasil analisis terhadap empat dimensi menunjukan bahwa dimensi usaha konservasi sangat berkelanjutan (95.29), dimensi sosial berkelanjutan (75.17), dimensi ekonomi kurang berkelanjutan (49), dan dimensi hukum dan kelembagaan berkelanjutan (68.67). Terdapat empat atribut/faktor yang perlu segera ditangani dan perlu diintervensi karena berpengaruh sensitif terhadap peninkatan indeks dan status keberlanjutan yaitu fasilitas hatchery, sikap dan perliku masyarakat terhadap pengelolaan konservasi penyu, tingkat pendapatan masyarakat disekitar kawasan konservasi penyu serta penyuluhan oleh balai penyuluh.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024