Abstrak Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang harus diwaspadai, karena umumnya hipertensi tidak memiliki gejala yang spesifik atau terkadang tidak menimbulkan gejala pada penderita sehingga disebut juga sebagai silent killer karena banyak orang yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Kondisi demikian menjadi salah satu penyebab terlambatnya penanganan pada pasien dengan hipertensi. Oleh karena itu, dibentuklan program pemberdayaan masyarakat "AKSI BERANI (Ayo Kita Siaga Bersama RT.02 Atasi Hipertensi)" yang dilaksanakan di Desa Aranio sebagai upaya pengendalian hipertensi. Kegiatan utama meliputi penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan diet DASH, pembentukan dan pelatihan tiga kader dengan kompetensi baik, serta pemeriksaan tekanan darah berkala di Pojok AKSI BERANI. Kegiatan penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat dari kategori kurang (33,3%) menjadi baik (73,3%). Selain itu, kader yang dilatih memiliki kompetensi yang baik dengan persentase skill 95%. Adapun hasil pemeriksaan Pojok Aksi Berani menunjukkan 30% warga hipertensi tingkat 1 pada Juli, meningkat menjadi 56% di Agustus. Faktor usia dan riwayat hipertensi berpengaruh. Untuk meningkatkan keberhasilan, diintegrasikan sub-program diet DASH dengan pemberian contoh menu makanan sehat dan pemantauan pola makan warga secara berkala. Kegiatan ini diharapkan mampu mengendalikan kasus hipertensi di wilayah sasaran secara berkelanjutan dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Kata kunci: hipertensi; diet dash; penyuluhan; pelatihan; pojok aksi berani. AbstractHypertension is one of the degenerative disease that must be watched out for, because generally hypertension does not have specific symptoms or sometimes does not cause symptoms in sufferers, so it is also called the silent killer because many people do not know that they have hypertension before checking their blood pressure. This condition is one of the causes of late treatment in patients with hypertension. Therefore, a community empowerment program "AKSI BERANI (Ayo Kita Siaga Bersama RT.02 Atasi Hipertensi” was established in Aranio Village as an effort to control hypertension. The main activities included health counseling on hypertension and the DASH diet, the formation and training of theree caders with good competence, and periodic blood pressure checks at Pojok AKSI BERANI. Counseling activities showed an increase in community knowledge from the poor category (33,3%) to good (73,3%). In addition, the trained caders have good competence with a skill percentage of 95%. The result of the AKSI BERANI corner examination showed that 30% of residents had grade 1 hypertension in July, increasing to 56% in August. Age and history of hypertension are influential factors. To increase success, the DASH diet sub-program was integrated by providing examples of healthy food menus and monitoring residents’ diets regularly. This activity is expected to be able to control hypertension cases in the target area in a sustainable manner by involving the active role of the community. Keywords: hypertension; dash diet; counseling; training; pojok aksi berani.
Copyrights © 2024