ABSTRAKSistem jaringan transmisi dan distribusi air bersih di Kecamatan Tayan Hulu saat ini hanya melayani Desa Sosok. Dengan meningkatnya kebutuhan air bersih di masa depan, diperlukan pengkajian ulang pada sistem perpipaan. Peneliti menganalisis kondisi eksisting dan memodelkan jaringan distribusi serta transmisi menggunakan Epanet 2.2. Analisis kondisi eksisting digunakan untuk membuat skenario pemodelan jaringan distribusi yang sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan kebutuhan air di Desa Sosok. Pada jam puncak, kebutuhan air bersih meningkat dari 10 liter/detik pada tahun 2021 menjadi 31,84 liter/detik pada tahun 2041. Analisis menunjukkan kondisi hidrolika perpipaan tidak memenuhi persyaratan, terutama pada nilai pressure (-62,28m "“ -50,21m), velocity (0,03 - 1,29 m/detik), dan unit headloss (0,01-25,74 m/km), dengan diameter pipa Ø50,8 "“ Ø152,4 mm. Dua skenario pemodelan dilakukan, dan skenario kedua terbukti terbaik karena hanya menambahkan beberapa pipa paralel jenis HDPE dengan diameter Ø50,8 mm - Ø152,4 mm, memenuhi persyaratan pressure (10-70 m) dan unit headloss (5 m/km), meskipun beberapa pipa masih tidak memenuhi persyaratan velocity (0,3-3,0 m/detik) karena debit yang melewati pipa tersebut terlalu kecil. Kata kunci : Desa Sosok, jaringan distribusi air bersih, jaringan transmisi air bersih, kondisi eksisting, Epanet 2.2.
Copyrights © 2024