Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA ANGKUTAN SEDIMEN DI SUNGAI JAWI KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Endyi, -; Kartini, -; Gunarto, Danang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.706 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22665

Abstract

Meningkatnya aktifitas manusia di Sungai Jawi Kecamatan Sungai Kakap memberikan pengaruh terhadap ekosistem perairan seperti limbah domestik, pertanian dan perkebunan.Hal ini menyebabkan meningkatnya pengikisan tanahsebagai dampaknya jumlah sedimen di dalam sungai bertambah dan menyebabkan pendangkalan dibeberapa tempat terutama di Parit Haruna (hulu), Alsintan (tengah), dan PDAM/Puskesmas (hilir).Analisa angkutan sedimen ini bertujuan untuk mengetahui besarnya angkutan sedimen (Suspended Load dan Bed Load) dan sedimen total (Total Load) yang dipengaruhi pasang surut dan tingkat besarnya angkutan sedimen dari tertinggi hingga terendah.Metode penelitian ini menggunakan data primer berupa data hidrometri (pengukuran lebar, kedalaman, kecepatan aliran, suhu), perhitungan debit, dan pengambilan sampel air. Penelitian dilakukan pada kondisi pasang surut selama 24 jam interval waktu pengukuran per 2 jam. Analisa angkutan sedimen melayang dihitung dari hubungan antara hasil perkalian konsentasi sedimen layang dan debit aliran. Sedangkan untuk analisa sedimen dasar menggunakan Tabel ‘Strand dan Pemberton’.Hasil analisa menunjukkan besarnya angkutan sedimensecara keseluruhan didapatkan dengan menjumlahkan sedimen layang dan sedimen dasar dan didapat sedimen total (Total Load)di Parit Haruna kondisi pasang 276,73Kg/hari, kondisi surut 518,79 Kg/hari,di Alsintan kondisi pasang806,75Kg/hari, kondisi surut 1.282,33 Kg/hari, dan di PDAM/Puskesmas kondisi pasang 2.229,09Kg/hari, kondisi surut 4.716,60Kg/hari.Pasokan sedimen perhari yang dipengaruhi pasang surut, dihasilkan dalam sedimen total harian di ParitHaruna sebesar 242,06Kg/hari, di Alsintansebesar 475,58Kg/haridan di PDAM/Puskesmassebesar 2.487,50Kg/hari. Tingkat besarnya angkutansedimen tertinggiadalah beradadi PDAM/Puskesmas, rendahdi Alsintan dan terendahdi Parit Haruna.Kata Kunci: sedimen layang, sedimen dasar, pasang surut
EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI PDAM GUNUNG POTENG KOTA SINGKAWANG Apriyandi, -; Kartini, -; Gunarto, Danang
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.538 KB)

Abstract

Sistem penyedian air minum di Kota Singkawang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gunung Poteng Kota Singkawang. Total jumlah penduduk terlayani hanya sekitar 34,65%. Dengan jumlah sambungan tersebut, perlunya evaluasi kebutuhan air dan dimensi pipa untuk masyarakat di Kota Singkawang. Tujuan penelitian untuk mengetahui kebutuhan air bersih pada saat ini, dan 20 tahun mendatang, mengevaluasi kebutuhan air bersih zona pelayanan IPA 1, dan Mengetahui ukuran dimensi pipa yang dipakai pada daerah pelayanan lokasi studi. Perhitungan kebutuhan air domestik dan non domestik, memastikan ketersediaan air baku dilakukan perhitungan dengan Metode Mock. Analisa pipa distribusi memakai software Epanet 2.0. Hasil perhitungan didapat kebutuhan air bersih pada jam puncak di Kota Singkawang pada tahun 2018 sebesar 718,54 liter/detik dan pada tahun 2038 sebesar 969,04 liter/detik. Hasil evaluasi kebutuhan air bersih pelayanan IPA pada jam puncak Tahun 2018 sebesar 175,01 liter/detik dan tahun 2038 sebesar 236,08 litert/detik. Ketersediaan air baku rata-rata sebesar 1,978 m3/detik. Ketersedian air bersih untuk pelayanan IPA 1 masih mencukupi. Jaringan distribusi untuk tahun 2018 perlu diadakan penambahan jaringan pipa dan penambahan kapasitas IPA. Untuk dimensi pipa tahun 2038 pada pelayanan IPA 1 diameter pipa yang digunakan adalah Ø 300 mm, Ø 400 mm dan Ø 600 mm.Kata Kunci : Dimensi pipa ,evaluasi sistem distribusi, perangkat lunak, Ketersediaa air bersih
ANALISA ANGKUTAN SEDIMEN SUNGAI JAWI KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Sood, Muhammad Furqan; Kartini, -; Gunarto, Danang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.067 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.29167

Abstract

Sungai Jawi merupakan salah satu sungai primer yang menampung dan mengalirkan limpasan air di saluran. Meningkatnya aktivitas manusia di sepanjang aliran Sungai jawi telah memberi pengaruh terhadap ekosistem perairan. Kegiatan yang sering dilakukan penduduk sehari-hari memberikan dampak terhadap aliran seperti limbah domestik, pertanian dan perkebunan. Hal ini menyebabkan meningkatnya pengikisan di sepanjang aliran sungai, sebagai dampaknya jumlah sedimen di dalam sungai bertambah dan menyebabkan pendangkalan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya angkutan sedimen (Suspended Load dan Bed Load) dan besarnya angkutan sedimen total (Total Load) yang dipengaruhi pasang surut, serta mengetahui besarnya angkutan sedimen layang (Suspended Load) yang dipengaruhi hujan. Penelitian ini dilakukan di 3 tempat, yaitu Parit Haruna, Alsintan dan PDAM/ Puskesmas. Analisa sedimen pasang dan surut menggunakan metode sesaat, Leo Van Rijn dan Meyer Peter Muller sedangkan analisa sedimen pasang, surut dan hujan hanya menggunakan metode sesaat. Metode penelitian dengan menggunakan data primer berupa data hidrometri. Penelitian dilakukan dua kali yaitu pada kondisi hujan dan tidak ada hujan selama 24 jam dengan interval waktu pengukuran per 2 jam. Berdasarkan hasil analisa analisa angkutan sedimen melayang dengan metode sesaat pada kondisi pasang dan surut di lokasi Parit Haruna sebesar 16,456 Kg/hari, Alsintan sebesar 23,996 Kg/hari dan PDAM/Puskesmas sebesar 129,601 Kg/hari, sedangkan pada kondisi pasang, surut dan hujan di lokasi Parit Haruna sebesar 65,140 Kg/hari, Alsintan sebesar 82,898 Kg/hari dan PDAM/Puskesmas sebesar 286,923 Kg/hari. Analisa angkutan sedimen dengan metode Leo Van Rijn tidak dapat digunakan karena analisanya mengendap. Hasil analisan angkutan sedimen dengan metode Meyer Peter Muller di lokasi Parit Haruna sebesar 76,474 Kg/hari, Alsintan sebesar 822,813 Kg/hari dan PDAM/Puskesmas sebesar 867,303 Kg/hari, sehingga perbedaan besar kecilnya jumlah angkutan sedimen di setiap lokasi dengan metode yang digunakan yaitu untuk metode sesaat dipengaruhi oleh lebar, kedalaman, kecepatan aliran sungai yang berbeda setiap daerah, sedangkan untuk metode Leo Van Rijn dan Meyer Peter Muller dipengaruhi oleh ukuran butir tanah, berat jenis tanah, kecepatan dan kedalaman sungai. Kata kunci: sedimen layang, sedimen dasar, pasang surut, hujan
STRATEGI PENGENDALIAN BANJIR TERPADU DI SUB DAS MELAWI KALIMANTAN BARAT Stefanus Barlian Soeryamassoeka; Danang Gunarto; Umar; Fiqih Rahmanto; Riyanda Nurcahyo
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan, Oktober 2023 ISSN 2722-0230 (Onlin
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cen.v4i2.5233

Abstract

As in Indonesia in general, the Melawi Sub-watershed, part of the Kapuas River Basin, is also experiencing an increasing frequency of flooding. Currently, flooding in the Melawi Sub-watershed occurs not only in urban areas but also in rural areas in the middle and upper reaches of the Melawi Sub-watershed. To reduce the impact of floods in the Melawi Sub-watershed, a comprehensive and integrated flood control and management effort is needed. Whole means taking an approach that sees the Melawi Sub-watershed as an inseparable unit, including the upstream, middle, and downstream parts. Integrated means that flood control and management are carried out by considering technical, environmental, social, economic, legal, and institutional aspects in and around the Melawi Sub Watershed. This research aims to create a concept that can be used and applied in minimizing flooding in the Melawi Sub Watershed to prevent the frequency of flooding in the Melawi Sub Watershed from increasing by creating an integrated flood control strategy from various sectors. The results of this study can be helpful for policymakers in West Kalimantan, especially Sintang Regency and Melawi Regency, in overcoming flood problems in the Melawi Subwatershed. This research used secondary data (rainfall data, maps, and information from previous studies) and primary data (soil sample data, Focus Group Discussion results) with geographic information system software and MS Excel for analysis. The spatial analysis shows that flooding in Melawi Sub Watershed mainly occurs due to land conversion for settlements, plantations, and mining.
Analisis Penyediaan Air Bersih Di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Tanjungpura Pontianak Sutopo, Suryo; Umar, Umar; Gunarto, Danang
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.75694

Abstract

Until now, the level of efficiency has not been analyzed for the provision of clean water in the area of the Faculty of Teacher Training and Education, Tanjungpura University, Pontianak. The need for clean water has increased every year because the needs issued to each person at the Faculty of Teacher Training and Education, University of Tanjungpura Pontianak are not certain. Therefore, it is very important to analyze whether the availability of water in each building of the Teaching and Education Faculty of Tanjungpura Pontianak University can still be fulfilled because from time to time there will always be changes in the amount of clean water used. In the final project, it is predicted that the need for clean water for the Teaching and Education Faculty of Tanjungpura University Pontianak in 2023 is also taken, and data is taken on the use of clean water for one month working days from March to April 2023. Observations on 3 meters in the Education Area Faculty of Teacher Training and Education, University of Tanjungpura, Pontianak, that the amount of clean water used is 90.37 m3/month. Then an analysis of the need for clean water was carried out in the Teaching and Education Faculty of Tanjungpura Pontianak University, both in the building sector and the total users of clean water in the area. The total users of clean water is 541.6. The results of the study found that the effectiveness of each zone was different, the amount of clean water used was less than the predicted amount of water needed, so it could be concluded that the provision of clean water at the Teaching and Education Faculty of Tanjungpura University in 2023 was not effective.
Analisis Penyediaan Air Bersih di Gedung Rektorat Universitas Tanjungpura Erwanda, Ery; Umar, Umar; Gunarto, Danang
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.77346

Abstract

The provision of clean water in the Tanjungpura University Rectorate Building area until now has not been analyzed for its efficiency leve. In this research, 11 buildings including the Tanjungpura University Rectorate Building were reviewed. Therefore, it is very important to analyze whether the water available in these buildings is still sufficient, given that the need for clean water will continue to change from time to time. In this final research, clean water demand for the Tanjungpura University Rectorate Building area in 2023 is predicted, and clean water usage data is taken for 1 month of working days from March to April 2023. Tanjungpura University Rectorate Building Area itself has a total of 11 buildings with 2 types of areas, namely office areas and education areas. The results of observations of 5 meters in the Tanjungpura University Rectorate Building Area that the amount of clean water usage is 688.9 m3 / month. Then the analysis of clean water demand in the Tanjungpura University Rectorate Building Area is carried out both based on the building area and the total number of clean water users in the area. The results of this study found that the effectiveness of each area is known to be different, but in total, the amount of clean water usage is smaller than the predicted amount of clean water demand. So it can be concluded that the provision of clean water in the Tanjungpura University Rectorate Building area in 2023 is effective.
EVALUASI LAJU ANGKUTAN SEDIMEN DASAR DI PARIT BANSIR KOTA PONTIANAK STUDI KASUS: JALAN PERDANA SAMPING AYANI MEGAMALL Ramadhan, Ade; Yulianto, Eko; Gunarto, Danang
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 3 (2023): JeLAST Edisi Agustus 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i3.69495

Abstract

Sedimentasi merupakan masalah yang selalu timbul di beberapa sungai di Indonesia, demikian pula hal nya sungai yang ada di Kalimatan Barat tepatnya di parit bansir Kota Pontianak. Sedimentasi dapat berupa sedimen melayang (suspended load) dan sedimen dasar (bed load) Laju sedimentasi didasarkan pada karateristik sedimen yang terdiri dari ukuran parikel, berat jenis, dan kecepatan jatuh. Data yang digunakan adalah data   primer berupa data hidrometri. Karakteristik sedimen di parit bansir memiliki gradasi partikel  berkisar 0,0873 mm "“ 0,1091 mm dan  0,4076 mm "“ 0,9022 mm dengan karaterisik cenderung tanah liat berpasir. Analisa perhitungan menggunakan metode sesaat untuk menghitung sedimen melayang (suspended load) dan metode MPM digunakan untuk menganalisis sedimen dasar (bed load). Penelitian ini dilakukan pada 4 titik, yaitu titik 1 (muara), titik 2 (hilir), titik 3 (tengah) dan titik 4 (hulu). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa angkutan sedimen dasar di titik 1 sebesar 0,0464 ton/hari, di titik 2 sebesar 0,0239 ton/hari, titik 3 sebesar 0,0464 ton/hari, titik 4 sebesar 0.0465 ton/hari. Sedangkan hasil analisis sedimen melayang (suspended load) dengan metode sesaat dengan hasil di titik 1 sebesar 0,0425 ton/hari, titik 2 sebesar 0,0494 ton/hari, titik 3 sebesar 0,0980 ton/hari, titik 4 sebesar 0,0411 ton/hari.Kata kunci : Angkutan Sedimen Parit Bansir, Metode Meyer Peter Muller, Metode Sesaat.
ANALISIS NERACA AIR DAERAH IRIGASI RAWA (D.I.R) RASAU JAYA TIGA Firdayati, Rafi'; Herawati, Henny; Gunarto, Danang
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 1 (2024): JeLAST Edisi Februari 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i1.76411

Abstract

Daerah Irigasi Rawa Rasau Jaya Tiga adalah area rawa pasang surut yang terletak di Kalimantan Barat yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai wilayah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keseimbangan air dan mengkaji tinggi muka air di saluran. Metode Mock digunakan untuk menganalisis ketersediaan air dan program HEC-RAS digunakan untuk mensimulasikan kondisi pengaruh pasang dan surut terhadap muka air di saluran. Hasil analisis menunjukan bahwa ketersediaan air maksimum yaitu 610,042 lt/detik pada bulan Desember dan ketersediaan air minimum yaitu 174,851 lt/detik pada bulan September. Pada mula tanam bulan Oktober untuk pola tanam Padi-Padi dan 1 kali Padi, didapatkan nilai NFR maksimum yaitu 172,264 lt/detik untuk pola tanam Padi-Padi pada bulan Februari dan 121,417  lt/detik pada bulan Oktober untuk pola tanam 1 kali Padi, sedangkan besarnya ketersediaan air pada bulan Oktober sebesar 461,579 lt/detik. Hasil analisis pemodelan kondisi eksisting saluran menunjukkan bahwa pada saat pasang tinggi air elevasi muka air pada saluran mencapai 1,15 m dan dapat mengaliri lahan pertanian. Sedangkan pada saat surut elevasi muka air berada di bawah elevasi dasar saluran, yaitu setinggi -0,09 m sehingga pada kondisi surut lahan pertanian di sekitar saluran tidak dapat teraliri dengan baik.
KAJIAN KARAKTERISTIK GENANGAN BANJIR KOTA PONTIANAK (STUDI KASUS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN DAN KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA) Nata, Waldi; Umar, Umar; Gunarto, Danang
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 3 (2024): JeLAST Edisi Agustus 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i3.83371

Abstract

Kawasan Kecamatan Pontianak selatan dan Pontianak Tenggara ketika musim penghujan tiba, selalu mengalami masalah genangan banjir yang berdampak terhambatnya aktifitas masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut, dengan dampaknya terus bertambah dan semakin meluas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber penyebab banjir dan karakteristik dari banjir yang terjadi. Dengan metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kuantitatif. Dengan Analisis hidrologi menggunakan curah hujan harian maksimum stasiun Ptk-11. Kemudian hasil dari Intensitas curah hujan dan periode ulang tahunan untuk melihat pengaruhnya terhadap genangan yang terjadi. Analisa tiap saluran yang bermasalah disertakan ilustrasi hidrolikanya. Hasil dari penelitian ini berupa peta genangan banjir akibat pengaruh pasang tinggi, hujan tinggi dan kombinasi keduanya. Kemudian dari kajian yang dibuat di dapatkan karakteristik genangan dengan sifat penggenangan sesaat, dengan waktu penggenangan mencapai 6 jam yang di sebabkan pasang tinggi. Kemudian tinggi genangan akan menggenangi area dengan elevasi lebih rendah dari elevasi pasang tertinggi. Adapun sumber penyebab banjir di kawasan ini meliputi, sumber air lokal (hujan lokal) dan sumber eksternal, kondisi topografi sangat datar 0,5-15 meter di atas permukaan sungai kapuas, Fluktuasi muka air sungai kapuas yang menimbulkan efek pembendungan pada aliran saluran dan gangguan pada saluran primer, sehingga menyebabkan kurang efektifnya saluran primer dalam mengalirkan air ke pembuangan akhir (sungai kapuas).  Kata kunci : Banjir, Drainase, Karakteristik Genangan.
ANALISIS KINERJA PINTU AIR TERHADAP TINGGI MUKA AIR DI LAHAN PERKEBUNAN DAERAH IRIGASI RAWA (D.I.R) (MEKAR SARI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA) Hestiningrum, Mellenia; Herawati, Henny; Gunarto, Danang
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 1 (2024): JeLAST Edisi Februari 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i1.76415

Abstract

Lahan Rawa di Kalimantan Barat, khusunya Kabupaten Kubu Raya merupakan area yang potensial untuk berbagai jenis tanaman. Sebagian besar tanaman yang dibudidaya pada daerah ini adalah kelapa sawit. Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan air, menganalisis kebutuhan air, analisis efektifitas pintu air dan nilai indeks. Metode Mock digunakan sebagai analisis ketersediaan air, hasil nilai koefisien kelapa sawit dan nilai evapotranspirasi untuk mencari kebutuhan air, hidrolika sebagai pengaturan pintu air dan penilaian indikator kerja saluran sebagai analisis indeks pintu. Dari hasil pengolahan data didapat kebutuhan bersih air kelapa sawit maksimum yakni 0,276 l/det.ha bulan Agustus dan kebutuhan air untuk luas lahan 34 hektar adalah 9,381 liter/detik. Hal ini menegaskan bahwa kebutuhan air bersih minimal 0,179 l/dtk.ha pada bulan November. Analisa imbangan air sebagai contoh lahan yang dialiri pintu 1 ketersediaan air tertinggi pada bulan Desember sebesar 58,89 lt/dt serta ketersediaan air terendah bulan September yaitu 21,77 lt/dt. Pengaturan pintu air dapat diatur dengan membuka pintu air sesuai dengan tinggi muka air di bagian hulu pintu air. Jika tinggi air di bagian hulu mencapai 1,40 meter maka pintu air yang harus dibuka hingga ketinggian 0,11 m. Penilaian indeks bangunan pintu air contoh pada pintu air 2 yang berada disaluran SSDM 1 yang memiliki indeks fungsi 51 % dan rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan yaitu pemeliharaan berkala.Kata Kunci : Daerah Irigasi Rawa, Kebutuhan Air, Kelapa Sawit, Penilaian Indeks, Pintu Air