Perkembangan pendidikan belakangan ini terus menjadi fokus utama, khususnya di Kota Pontianak itu sendiri. Perkembangan ini ditandai dengan dilakukannya pembangunan sarana pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat ini. Melalui Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726-2019, Kota Pontianak sendiri termasuk dalam zona gempa ringan sehingga setiap perancangan dan perhitungan struktur yang ada harus dilakukan perhitungan parameter gempa. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan struktur beton bertulang pada Gedung Perkuliahan II Widya Dharma (WD) Pontianak dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan dibatasi hanya untuk perancangan struktur sekunder (tangga dan pelat lantai), struktur utama (kolom dan balok), serta struktur bawah (fondasi dan poer). Analisis struktur dilakukan dengan bantuan program analisis struktur berbasis elemen hingga terhadap pembebanan yang bekerja sesuai dengan SNI 1727-2020. Struktur yang dirancang dilakukan desain penulangan secara manual berdasarkan hasil output dari program analisis struktur berbasis elemen hingga dengan mengacu pada SNI 2847-2019. Pada struktur gedung yang dianalisa, memiliki ketidakberaturan horizontal berupa ketidakberaturan sudut dalam serta ketidakberaturan vertikal berupa ketidakberaturan massa. Adapun setiap komponen struktur yang dirancang sudah memenuhi persyaratan yang terdapat dalam SNI dan dapat menjadi acuan untuk pembangunan gedung di Kota Pontianak yang memperhitungkan parameter gempa.Kata Kunci: struktur beton bertulang, sistem rangka pemikul momen khusus, analisis struktur
Copyrights © 2023