Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Persepsi dan Peran Tokoh Agama Islam di Kabupaten Sleman dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ., Junanah; Brontowijoyo, Widodo; Supriyadi, Asep; Aditya, Rendy Bayu; Irwan, Muhammad; Fazriyanti, Putri
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 6, No 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin memiliki ajaran yang sangat luas termasuk di dalamnya ajaran mengenai usaha menjaga lingkungan hidup. Ulama atau tokoh agama sebagai pelaku dakwah dinilai harus pula menguasai area tersebut sebagai materi dakwahnya. Maka melalui penelitian diungkap sejauh mana persepsi dan peran ulama terkait dengan dakwah-dakwah di bidang lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengandalkan hasil wawancara sebagai informasi utama. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pendidikan formal dan intensitas informasi yang diterima para ulama sangat mempengaruhi persepsi mereka. Peran para ulama juga sangat variatif dan tidak hanya bergerak dalam perpektif Islam tapi juga secara umum. Kata Kunci : persepsi, peran, ulama Islam, pengelolaan lingkungan hidup
PENGARUH VARIASI SIKAMENT LN TERHADAPMUTU BETON 25 MPaDALAM PEMBUATAN BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) Al Husain, Muhammad Fajrul Islam; Mungok, Crisna Djaja; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.025 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.18373

Abstract

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Tidak dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap reaksi kimia yang terjadi dan setting time concrete. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton normal menghasilkan kuat tekan karakteristik 33,98 MPa, beton normal + Sikament Ln 0,5 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 36,80 MPa, beton normal + Sikament Ln 1 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 31,32 MPa, beton normal + Sikament Ln 1,5 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 28,31 MPa dan beton normal + Sikament Ln 2 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 24,51 MPa. Kuat tarik belah rata-rata beton normal adalah 3,28 MPa,  Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 0,5 % adalah 4,38 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 1 % adalah 4,05 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 1,5 % adalah 4,04 MPa dan Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 2 % adalah 3,15 MPa. Modulus Elastisitas rata-rata beton normal adalah 21715,14 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton normal + Sikament Ln 0,5 % adalah 22135,53 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton normal + Sikament Ln 1 % adalah 24199,68 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton normal + Sikament Ln 1,5 % adalah 22487,81 MPa dan Modulus Elastisitas rata-rata beton normal + Sikament Ln 2 % adalah 17123,55 MPa.   Kata kunci: self compacting concrete, sikament ln,
PERHITUNGAN STRUKTUR HOTEL 11 LANTAI JALAN TEUKU UMAR PONTIANAK Honggo, Eko; Yusuf, M; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.336 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.14642

Abstract

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, maka peraturan-peraturan yang mengatur mengenai konstruksi bangunan juga terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satunya adalah dalam bidang gempa dimana sebelumnya Kalimantan Barat termasuk dalam wilayah bebas gempa, namun sesuai dengan perkembangan yang ada maka peraturan gempa yang telah diperbaharui tahun 2012 menetapkan Kalimantan Barat sebagai daerah yang berpotensi gempa namun dengan skala yang sangat kecil, hal ini dikarenakan tidak ada daerah yang bisa lepas sepenuhnya dari gempa. Sebagai perencana harus merencanakan struktur bangunan mengacu pada peraturan yang berlaku, dalam hal ini bangunan yang akan ditinjau adalah hotel 11 lantai di jalan Teuku Umar Pontianak yang menggunakan konstruksi beton bertulang. Dalam analisis, sistem pembebanan yang akan dibebankan pada gedung adalah sistem pembebanan horizontal mencakup beban gempa dan angin, dan pembebanan vertikal mencakup beban hidup dan beban mati baik itu berat sendiri struktur maupun beban mati tambahan sebagai akibat dari penggunaan gedung. Analisis struktur dibantu dengan aplikasi  komputer. Hasil desain struktur berupa dimensi elemen-elemen struktur utama yang efektif dan efisien tahan terhadap gempa. Struktur tangga dihitung terpisah dari struktur utama. Fondasi dianggap tidak menerima gaya lentur sehingga dimodelkan sebagai sendi. Analisis struktur meliputi pelat, balok, kolom, dan fondasi. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah titik fondasi minipile, dimensi pelat, kolom, dan balok pada struktur yang telah dikerjakan. Kata kunci: gempa, beton bertulang, SNI 1726-2012, peta zonasi gempa 2012, elemen struktur
PEMANFAATAN TETES TEBU SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON Ismunandar, Harri; Mungok, Chrisna Djaya; Supriyadi, Asep
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.209 KB)

Abstract

As it grows concrete in building construction are often used as a structure and can be used for other things. In the process of mixing concrete on the ground frequently arise in the form of stirring and casting a result of a reduction in the amount of water usage to improve the quality of concrete, it is necessary to use additive (additive) as a mixture of concrete mix so that more plastic that will facilitate and speed up concrete hardening foundry. Molasses is one of the waste produced by the sugar mills. Additional material is a lot of functions, such as adding strength concrete, binding time slows to consider the price. Tests conducted on the study include compressive strength, tensile strength and modulus of elasticity sides, as well as testing the temperature after casting, hardening time test / setting time by means of Vicat, shrinkage testing using a ruler and porosity testing. For testing compressive strength, tensile strength and modulus of elasticity sides using cylindrical test specimen with a diameter of 15 cm and 30 cm high. The test specimen consists of 147 cylinders for each - each variation. This research uses seven variations, normal concrete (N), normal concrete molasses plus 0.05% (0.05% TT), normal concrete molasses plus 0.4% (TT 0.4%), normal concrete plus drops cane 1% (TT 1%) and normal concrete plastiment P121R Sika plus 0.05% (0.05% CA), normal concrete plastiment P121R Sika plus 0.4% (CA 4%), and normal concrete Sika plus plastiment P121R 1% (1% CA) Results of testing the temperature after casting temperature rise by 1-3oC. The test results hardening time / setting time can take an average time of hardening of concrete during the 280 minutes. From the test results of concrete shrinkage that occurs ± 0.1 cm. The test results show that the porosity by using molasses can reduce porosity. Testing of compressive strength, tensile strength and modulus of elasticity sides obtained optimum value on the concrete admixture plus molasses. In the compressive strength of an increase of 4% compared to normal concrete (N), while the tensile strength divided by 16:51% increased compared to normal concrete (N), and the modulus of elasticity increased by 24% compared to normal concrete (N). Keywords : Molasses, plastiment P121R Sika, temperature, setting time, shrinkage
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR SEWA DELAPAN LANTAI DI PONTIANAK Sucipto, Hari; Yusuf, M.; Supriyadi, Asep
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.91 KB)

Abstract

Pada penulisan tugas akhir ini penulis merencanakan gedung kantor sewa 8 lantai di Jalan Sisingamangaraja Kota Pontianak berdasarkan lokasi data tanah yang digunakan. Perencanaan gedung kantor sewa ini menggunakan spesifikasi perencanaan seperti mutu beton sebesar 25 MPa dan mutu baja sebesar 400 MPa. Standar perencanaan yang digunakan meliputi SNI 2847-2013 “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung” dan SNI 1726-2012 “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung dan non gedung” dan juga PPPURG 1987 untuk pembebanan struktur. Dalam analisis, sistem pembebanan yang akan dibebankan pada gedung adalah sistem pembebanan vertikal berupa beban mati dan beban hidup serta beban horizontal berupa beban gempa dan analisis struktur dibantu dengan bantuan program komputer. Dari hasil analisis struktur diperoleh kesimpulan meliputi pelat, balok, kolom dan pondasi, untuk pelat lantai 1 hingga lantai atap setebal 110 mm dan untuk pelat lantai atap penthouse setebal 100 mm, sedangkan untuk balok induk berukuran 35/70, balok anak 1 berukuran 30/60, balok anak 2 berukuran 25/50 dan balok anak 3 berukuran 20/40, untuk kolom lantai 1-3 berukuran 70/70, dan kolom lantai 4-6 berukuran 65/65, kolom 7-8 berukuran 55/55, serta untuk pondasi menggunakan pondasi tiang pancang (pile) yang tiap titiknya berkisar dari 6 s/d 52 tiang pancang. Kata kunci : Perhitungan struktur, beton bertulang, kantor sewa 8 lantai
STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN ADDITON Kiswandi, -; Mungok, Chrisna Djaja; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.684 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.23918

Abstract

This paper presents the effect of the use of Additon h.e. of Portland Gresik's cement Portland Pozzoland Cement (PPC) concrete. Test specimens made cylindrical with size Ø 15 cm height 30 cm. Determination of concrete mixture using ACI Modified method. The planned concrete quality is fc '= 22.5 Mpa. From the result of the research on Gresik cement, the normal concrete got the compressive strength of 29,624 MPa, while the concrete with additon variation of 80 cc obtained sebedsar 31,538 MPa, variation of additon 120 cc equal to 33,399 Mpa and concrete with additon 200 cc equal to 35,878 MPa. While the result of normal tensile strength of concrete, additon variation h.e 80 cc, 120 cc, and 200 cc respectively reached 3,276 Mpa; 3,630 Mpa; 3,889 Mpa; and 4,266 Mpa) Keywords: Additon H.E, Compressive strength, split tensile strength, PPC cement
PENGARUH TAMBAHAN CANGKANG KERANG TERHADAP KUAT BETON ., Vitalis; Samsurizal, Eddy; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.967 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.17361

Abstract

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Tidak dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap Cangkang Kerang. Terdapat dua variasi sampel beton yaitu beton dengan penambahan 38. 45 % Cangkang Kerang dan Beton dengan Penambahan 38. 45 % Cangkang Kerang dengan perlakuan, sebagai perbandingan dibuat juga sampel beton normal . Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan, uji tarik belah, dan uji modulus elastisitas.Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton dengan penambahan 38.45 % Cangkang kerang umur 3, 7, 14,  dan 28 hari, masing-masing menghasilkan kuat tekan karakteristik beton 13,16 MPa, 18,21 MPa, 22,82 MPa, dan 26,34 MPa.beton dengan penambahan 38.45 % Cangkang Kerang dengan perlakuan masing-masing menghasilkan kuat tekan karakteristik beton 17,39 MPa, 22,02 MPa, 23,13 MPa dan 27, 21 MPa. Kuat tarik belah rata-rata beton dengan penambahan 38.45 % cangkang kerang adalah 3,63 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton dengan penambahan 38.45 % cangkang kerang dengan perlakuan adalah 3,53 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton dengan penambahan38.425 % Cangkang Kerang adalah 17371,274 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton dengan penambahan38.425 % Cangkang Kerang dengan perlakuan adalah 19296,030 MPa. Nilai-nilai tersebut menunjukan semakin lama umur beton maka kuat tekan beton juga semakin meningkat, nilai kuat tekan beton cangkang kerang dapat mencapai kuat tekan rencana meskipun kuat tekannya lebih rendah dari beton normal. Dapat disimpulkan bahwacangkang kerang ini layak digunakan sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton dengan komposisi campuran cangkang kerang 38.45 %.   Kata kunci: Cangkang kerang, kuat tekan beton, kuat tarik belah, modulus elastisitas
PENGARUH VARIASI PENGURANGAN AIR DALAM CAMPURAN BETON Fc’ 25 MPa PADA PEMBUATAN BETON SCC DENGAN PENAMBAHAN1% SIKAMENT LN Rahman, Abdul; Mungok, Crisna Djaja; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.556 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.21076

Abstract

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Terdapat lima variasi sampel beton yaitu beton +sikament ln 1% -air 0%, beton +sikament ln 1% -air 5%, beton +sikament ln 1% -air 10%, beton +sikament ln 1% -air 15%, dan beton +sikament ln 1% -air 20%. Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan, uji tarik belah, dan uji modulus elastisitas. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton normal dan beton +sikament ln 1% -air 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% pada umur 28 hari, masing-masing menghasilkan kuat tekan karakteristik beton 33,19 MPa, 31,32 MPa, 26,97 MPa, 28,04 MPa, 37,30 MPa, dan 40,05 MPa. Kuat tarik belah rata-rata beton normal danbeton +sikament ln 1% -air 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% adalah 3,28 MPa, 4,05 MPa, 4,15 MPa, 4,41 MPa, 3,93 MPa, 4,19 MPa. Modulus Elastisitas rata-rata beton normal dan beton +sikament ln 1% -air 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% adalah 21715,142 MPa, 24199,677 MPa, 23506,673 MPa, 21680,005 MPa, 20626,130 MPa, 28326,195 MPa. Dapat disimpulkan bahwa pengurangan air pada penggunaan sikament ln dapat meningkatkan kuat tekan karakteristik beton. Kata kunci: sikament ln, SCC, kuat tekan beton, tarik belah, modulus elastisitas.
STUDI EKSPERIMENTAL BETON ADUKAN KERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PIPA BERKATUP PADA AIR GAMBUT Sulung, Odie; ., Herwani; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI DESEMBER 2015
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.384 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i2.13549

Abstract

The development of increasingly advanced technology in all fields, including the field of construction. be it residential, office buildings, bridges, highways, dams, ports and so on. Effect of water level at the time of casting, often become problems and obstacles for planners in determining the characteristics of the concrete to be used in the construction. Investigators therefore conducted research to test specimens of concrete with compressive strength of concrete dried mortarusing peat water with the method of casting pipe with valves, where in the mold (cylinder) there are puddles of peat 50% of the mold, with a view to determine the compressive strength of concrete driedmortarand influence on the amount of peat puddles on the formwork (cylinder). In the manufacture of test specimens using ACI method of normal concrete with plan compressive strength of 25 MPa. Where cement, fine and coarse aggregates mixed with the water needs of normal concrete mix design. Casting method is done by pouring concrete into a mold to dry mixture contained 50% of the puddle prints.  15 cm, height 30 cm. Diamater Test objects are made cylindrical with  Testing / testing includes testing the compressive strength and modulus of elasticity test. As a comparison is made also samples of normal concrete and concrete dry peat water with direct pour pipe methods. From the research value of the concrete compressive strength of the dried mortar using peat water with a variable water level of 50% obtained average value of compressive strength characteristics - average 25 MPa for normal concrete, 11.06 MPa for dried concrete peat valves and 8.85 MPafor dry concrete without valve , Water uptake value per sample average is 16,5 %for dry concrete with pipes valves and 15,54 % for methods pipe without valve. Cement loses value the average per sample is 29% to methods of pipe valves and 31% for pipes without valves. Pattern collapse of the specimen on the waterlogged peat areas due to the binding material that is not perfect. Keywords: the amount of peat puddles, compressive strength, concrete mortar dry
STUDI EKSPERIMENTAL PEMBUATAN BATA RINGAN FOAM AGENT (BUSA) DENGAN VARIASI PEMAKAIAN AIR Hardianto, Raditya; Sutandar, Erwin; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.23914

Abstract

Teknologi bahan bangunan telah memunculkan berbagai inovasi guna mengurangi bobot dari bata/batako yang digunakan pada bangunan gedung. Misalnya dengan membuat gelembung-gelembung udara halus di dalam pasta semen supaya setelah terjadi pengikatan terbentuk struktur selular yang menyerupai koral, sehingga bata tersebut menjadi ringan dikarenakan banyaknya pori-pori yang berisi udara yang mempengaruhi berat dari bata. Salah satu cara membuat bata beton ringan foam adalah dengan memanfaatkan zat kimia sebagai bahan additif untuk membuat gelembung-gelembung udara halus dalam pasta semen. Zat kimia yang digunakan yaitu Foam Agent, yang mana zat ini akan menghasilkan bata yang lebih ringan dari bata konvensional dengan komposisi separuh dari yang seharusnya. Hal ini disebabkan zat ini akan melipatgandakan volume hingga dua kali lipat, yang mana rongga-rongga udara di dalam adukan terisi oleh gelembung-gelembung dari foam. Ukuran bata ringan ini didesain dengan ukuran lebih besar, yaitu 60 cm x 20 cm x 7,5 cm sehingga mempercepat dalam proses pembuatan dinding dalam kegiatan konstruksi.Untuk penelitian ini selain menggunakan foam agent sebagai additif juga ditambahkan zat additif Sikament-LN, yang menurut studi sebelumnya dapat membantu mempercepat proses pengerasan gelembung-gelembung dari campuran bata beton ringan foam sehingga dapat berfungsi maksimal sebagai pengisi volume dari bata beton ringan foam yang akan kering nantinya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis dari bahan bata ringan foam maupun bata ringan foam yang telah jadi dibuat dan mengetahui komposisi yang ideal untuk variasi pemakaian air dalam campuran bata ringan foam sehingga menghasilkan bata ringan yang memenuhi persyaratan.Dari hasil rekapitulasi pengujian bata beton ringan foam yang ditinjau dari sifat fisis dan mekanis bata beton ringan yang dihasilkan didapatkan hasil komposisi pemakaian air terbaik (optimum) dalam campuran adalah pada variasi 4 (semen 250 kg; pasir 500 kg; foam 0,8 kg; air 50% dari berat semen; Sikament LN 1,2 kg). Dari rekapitulasi hasil pengujian yang dibandingkan dengan tujuan dan hipotesa pada penelitian ini, yakni bahwa variasi pemakaian air yang paling optimum (tidak terlalu banyak ataupun kekurangan air) berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis bata beton ringan yang dihasilkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis adalah benar, yang terbukti atas hasil dalam pengujian penelitian ini. Kata-kata kunci :               bata ringan foam, variasi pemakaian air, sifat fisis dan mekanis bata ringan, komposisi optimum