Indonesia merupakan negara dengan luas lautan yang besar, sementara infrastruktur semakin meningkat, sehingga memungkinkan perkembangan konstruksi menuju daerah pesisir. Hal ini menjadi masalah bagi konstruksi di daerah pesisir yang beresiko lebih cepat mengalami korosi bagian tulangan. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan alternatif pengganti tulangan baja yaitu glass fiber dan strapping band. Penelitian ini bertujuan mengetahui kuat lentur pelat mortar menggunakan glass fiber dan strapping band. Benda uji berupa 15 silinder dengan Ø15 cm, tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, dan kuat tarik belah mortar. Kemudian 18 pelat untuk uji lentur beberapa variasi yaitu, A (0% fiber), B1 (0,5% glass fiber), B2 (1% glass fiber), B3 (1,5% glass fiber), C1 (2 lembar strapping band/lapisan), C2 (3 lembar strapping band/lapisan). Untuk persentase glass fiber diambil terhadap berat mortarnya. Dari pengujian diperoleh nilai momen lentur tipe A, B1, B2, B3, C1, C2 berturut-turut 0,136 kN.m, 0,194 kN.m, 0,247 kN.m, 0,359 kN.m, 0,145 kN.m, 0,176 kN.m. Dari hasil pengujian diketahui perentase kenaikan kuat lentur untuk tipe B1, B2, B3 berturut- turut adalah 143%, 182%, dan 268%. Untuk tipe C1, C2 persentase kenaikan kuat lenturnya berturut-turut adalah 107% dan 129%. Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak serat maka momen lenturnya semakin meningkat.
Copyrights © 2022