Tanah merupakan akumulasi partikel mineral, bahan organik dan endapan–endapan yang relatif lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar (bedrock). Tanah lempung dapat menyerap air yang cukup banyak dan mengalirkan air sangat rendah. Tanah lempung memiliki daya dukung yang rendah, air sangat mempengaruhi perilaku fisis dan mekanisnya. Tanah dapat diartikan sebagai lapisan sedimen lepas seperti kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), lempung (clay) atau campuran dari keseluruhannya. Stabilisasi tanah lempung menggunakan bahan kimia merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung. Pada metode penelitian ini penulis melakukan suatu metode pengujian tanah dengan stabilisasi additive berupa kapur, bentonite dan semen untuk melihat seberapa besar pengaruh campuran additive terhadap peningkatan nilai CBR, UCS. Pada penelitian ini digunakan tanah dari daerah lingkungan universitas tanjungpura, variasi penambahan additive sebesar 5%, 10%, dan 15%. Hasil dari penambahan variasi additive untuk nilai CBR didapat optimum pada campuran B3 (tanah + semen 2% + kapur 15%) sebesar 14.53%, nilai UCS didapat optimum pada campuran B3 (tanah + semen 2% + kapur 15%) sebesar 17.094 kg/cm2.Kata kunci: Additive, CBR, Bentonite, Kapur, Semen, Stabilisasi, UCS.
Copyrights © 2020