Persoalan utama dalam industri tahu adalah proses produksi yang lama, kualitas tahu yang rendah, dan persoalan limbah cair yang berlebih. Untuk mengatasi persoalan tersebut, modernisasai teknologi pengolahan tahu perlu dilakukan. Saat ini, teknologi tahu uap dipandang sebagai teknologi baru dalam proses pembuatan tahu. Hasil kajian di laboratorium juga menunjukan bahwa penggunaan satu tungku untuk mengaktifkan ketel uap terbukti mampu menghemat penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan penerapan banyak tunggu pada sejumlah bak masak. KUB Campur Mandiri dipilih menjadi mitra kegiatan dikarenakan merupakan sentra tahu yang menjadi penggerak ekonomi dan menjadi prioritas pembinaan oleh Disperindag kota Magelang. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat, menerapkan, dan mengenalkan ketel uap sebagai sarana produksi tahu pada UKM mitra di KUB “Campur Mandiri” di Dusun Tidar Campur, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini dilakukan secara bertahap yaitu tahap persiapan, tahap penyuluhan kepada mitra, tahap design layout tempat produksi dan tahap pembangunan ketel uap. Berdasarkan hasil pengamatan mitra, ketel uap memberikan sejumlah keuntungan. Untuk mengetahui secara detail, perlu dilakukan pengamatan kinerja ketel dalam durasi yang cukup untuk memastikan kelebihan tersebut. Kelebihan yang dirasakan oleh mitra diharapkan dapat disosialisasikan kepada UKM lain yang tergabung dalam KUB tersebut.
Copyrights © 2023