JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022

ANALISIS PERENCANAAN PERKERASAN KAKU JALAN KHATULISTIWA KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2017 DAN METODE AASHTO 1993

Rika Herliana (Unknown)
Heri Azwansyah (Unknown)
Said Said (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Feb 2022

Abstract

Kegiatan manusia yang berupa kegiatan perdagangan dan pariwisata menimbulkan pergerakan lalu lintas barang maupun jasa. Jalan Khatulistiwa, Kota Pontianak merupakan bagian dari Jalan Nasional yang merupakan salah satu akses utama untuk melayani lalu lintas dalam dan luar kota. Volume kendaran yang terus meningkat membuat meningkatnya beban yang diterima oleh suatu perkerasan dan memicu terjadinya kerusakan. Untuk itu diperlukan peningkatan di ruas jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kebutuhan tebal perkerasan kaku dan memandingkan parameter input antara metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993. Digunakan perkerasan kaku karena Jalan Khatulistiwa merupakan ruas jalan dengan volume lalu lintas tinggi. Data sekunder yang diperlukan yaitu data curah hujan. Data primer yang didapat yaitu volume lalu lintas dan daya dukung tanah dasar. Hasil perhitungan pada Jalan Khatulistiwa Pontianak metode Bina Marga 2017 dengan umur rencana 40 tahun diperoleh tebal pelat 30,5 cm, perencanaan sambungan melintang menggunakan dowel. Perancangan menggunakan metode AASHTO 1993 diperoleh tebal pelat 36 cm, perencanaan sambungan melintang menggunakan dowel. Terdapat perbedaan metode perancangan dan parameter input antara kedua metode yaitu pada beban lalu lintas, perencanaan drainase dan CBR. Selain itu AASHTO 1993 memiliki lebih banyak parameter seperti reliability dan serviceability yang tidak diperhitungkan pada metode Bina Marga 2017. Kata Kunci: AASHTO 1993, Bina Marga 2017, Perkersan Kaku, Tebal Pelat Beton.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

JMHMS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung ...