Keterampilan public speaking harus dimiliki seiring dengan penggunaan media sosial oleh semua kalangan. Disadari atau tidak, remaja adalah pengguna yang paling aktif menggunakan media sosial. Namun, kurangnya pemahaman yang baik tentang penggunaan media social secara bertanggung jawab serta kurangnya pemahaman public speaking menjadikan banyak remaja menggunakan media sosial secara tidak bertanggung jawab misalnya ikut menyebarkan berita hoaks, membuat ujaran kebencian, hingga akhirnya tersandung masalah hukum. Sasaran kegiatan public speaking ini adalah siswa pesantren DDI Al Banat Pare-Pare. Adapun tujuan dilaksanakannya pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi public speaking yang meliputi teori dan praktik. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah teori dan praktik, yaitu menyampaikan teori public speaking yang dilanjutkan dengan praktik public speaking. Hasil kegiatan edukasi public speaking menunjukkan bahwa siswa memperoleh pengetahuan tambahan dan dapat membedakan teknik berbicara ketika menyampaikan informasi, memberikan motivasi, dan mempengaruhi orang lain.
Copyrights © 2024