Abstrak: Pertanian perkotaan merupakan tema lintas sektoral yang mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan dari pembangunan berkelanjutan. Perubahan lanskap yang cepat diiringi masyarakat yang kehilangan apresiasi terhadap jasa ekosistem, menyebabkan rendahnya ketahanan dalam hal mitigasi masalah yang timbul akibat urbanisasi seperti stunting. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan hardskill berupa pengetahuan dan kemampuan penyelesaian masalah terkait dengan stunting yang ada di masyarakat terutama pada skala rumah tangga. Metode yang diterapakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah berdasarkan metode pembelajaran orang dewasa (Andragogi) melalui ceramah dan praktek langsung beberapa teknologi tepat guna (TTG) berbasis pertanian perkotaan untuk pencegahan stunting. Target kegiatan ini adalah kelompok masyarakat sejumlah 50 orang meliputi siswa siswi SMA – SMK, guru SMA – SMK, anggota PKK dan perangkat desa di Kabupaten Semarang. Hasil evaluasi kegiatan berdasarkan angket menunjukan 84% peserta kegiatan mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan materi yang telah diberikan dan 86% peserta kegiatan juga menjadi terampil dan ingin mengaplikasikan ilmu yang telah didapat.Abstract: Urban agriculture is a cross-cutting theme encompassing sustainable development's social, economic, and environmental dimensions. Rapid landscape changes accompanied by people who lose appreciation for ecosystem services lead to low resilience in mitigating problems arising from urbanization, such as stunting. This activity is expected to increase hard skills in the form of knowledge and the ability to solve community stunting problems, especially at the household scale. The method applied in this community service is based on adult learning methods (Andragogy) through lectures and direct practice of several appropriate technologies (TTG) based on urban agriculture for stunting prevention. The target of this activity is a community group of 50 people, including high school students, high school teachers, PKK members, and village officials in Semarang Regency. The activity evaluation results based on the questionnaire showed that 84% of the participants gained knowledge related to the material given, and 86% of the participants also became skilled and wanted to apply the knowledge they had gained.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024