Stunting adalah kondisi yang tidak normal di mana anak memiliki tinggi badan rendah. Ini terjadi karena kebutuhan nutrisi mereka kurang terpenuhi sejak lahir hingga berusia dua tahun. Tidak hanya orang dengan status sosial rendah yang mengalami stunting, tetapi juga orang yang mampu. Desa Jambo Mesjid memiliki tingkat stunting tertinggi, dengan 47 balita dari 83 balita. Sebagian besar penghasilan masyarakat berasal dari nelayan, yang memiliki penghasilan rata-rata hanya Rp.30.000-, hingga Rp.50.000-, perhari. Berdasarkan masalah tersebut, penulis melakukan penyuluhan Pemberdayaan dan Penguatan Ekonomi Keluarga melalui Program Pencegahan Stunting Pada Balita.Selama 12 minggu, orang tua yang anaknya menderita stunting menerima ceramah dan arahan secara pribadi. Pertama kegiatan banyak yang tidak hadir sehingga penyuluhan dilaksanakan saat adanya posyandu dan diadakan demo masak. Dalam upaya ini bidan desa, pihak Puskesmas, Geushiek dan perangkat desa lainnya ikut serta membantu hal ini dikarenakan terdapat perbedaan pemikiran, anggapan, dan pemahaman yang berbeda. Kondisi geografis desa Jambo Mesjid yang relative dekat dengan pinggiran laut yang luas wilayah sebesar 42,5 hektar. Setelah dilaksanakan penyuluhan, Masyarakat jambo masjid mempunyai pemahaman tentang pengetahuan ekonomi untuk memenuhi bagaimana cara menyiapkan makanan bergizi untuk mencegah stunting dan akhirnya dapat menurun anggka stunting.
Copyrights © 2024