Pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibutuhkan kelembaban tanah yang optimal. Jika tanah kelebihan kadar air akan menyebabkan pembusukan akar, sedangkan jika kekurangan kadar air tanaman tidak dapat berbunga mengalami dehidrasi. Salah satu tanaman yang memerlukan kelembaban tanah yang optimal yaitu tanaman anggrek Cymbidium. Menurut balai penelitian tanaman hias, anggrek dapat tumbuh dengan baik, jika kelembaban tanah berkisar antara 60%-80%. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang bangun otomasi kelembaban tanah untuk tanaman anggrek Cymbidium menggunakan sensor capacitive soil moisture SKU:SEN0193 untuk mendeteksi kelembaban tanah, nodeMCU ESP32 sebagai mikrokontroler berbasis IoT, pompa air mini dc 12 volt sebagai aktuator penyiraman tanaman dan aplikasi blynk untuk memonitoring kelembaban tanah dari jarak jauh. Metode perancangan perangkat keras dan perangkat lunak berhasil dilakukan berjalan sesuai dengan program yang telah dibuat, dibuktikan pada pengujian kinerja alat pompa hidup jika kelembaban tanah <60% dan mati jika kelembaban tanah >80%. Penelitian ini berhasil mengembangkan rancang bangun otomasi kelembaban tanah dengan memperoleh hasil pengujian alat menggunakan sensor capacitive soil moisture SKU:SEN0193 yang memenuhi standar validitas instrument dengan nilai rata-rata akurasi 98,76%, presisi 99,22%, dan error sebesar 0,45 % serta aplikasi blynk dapat menampilkan nlai output secara realtime.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024