Latar belakang: Diare merupakan penyakit yang yang ditandai dengan buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair. Diare dapat disebabkan oleh berbagai bakteri, virus dan organisme parasit. Faktor lingkungan menjadi faktor risiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan salah satunya diare. Lingkungan tidak sehat yang didukung dengan perilaku yang tidak sehat dapat menjadi potensi berkembangbiaknya bakteri penyebab diare. Tujuan: Penelitian ini menganalisis hubungan sanitasi dan air pada kejadian diare. Metode: Penelitian yang digunakan yaitu studi literature dengan metode pencarian pada tinjauan pustaka, dimana mencari literatur yang sesuai dengan media yang relevan seperti google scholar, garuda, e-jurnal dalam bidang kesehatan tentang kejadian diare. Penelusuran literatur sebagai referensi dari tahun 2013-2023 dan mendapatkan 22 artikel atau jurnal yang relevansi dalam 10 tahun terakhir. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan meliputi jenis penampungan tinja, kualitas air minum dan jenis sarana air minum serta perilaku cuci tangan pakai sabun (CPTS) dengan kejadian diare. Kesimpulan: Adanya hubungan antara jenis penampungan tinja, kualitas air minum, jenis sarana air minum dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian.
Copyrights © 2024