Latar belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dapat menyerang semua orang terutama pada anak serta sering menimbulkan kematian dan wabah. Infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2 – 7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia). Perubahan curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara dapat meningkatkan peluang terjadinya demam berdarah dengue. Temperatur tinggi dapat mempersingkat siklus hidup nyamuk, meningkatkan replikasi virus dengue, kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan kelangsungan hidup nyamuk dan curah hujan yang tinggi menyediakan tempat berkembang biak nyamuk. Tujuan: Menganalisa hubungan cuaca (curah hujan, suhu dan kelembaban) dan kepadatan penduduk dengan kejadian DBD. Metode: Studi literatur dari berbagai penelitian dan jurnal yang relevan dengan tujuan penelitan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil: Faktor Iklim yang mempengaruhi kejadian DBD adalah suhu, kelembaban dan curah hujan dan kepadatan penduduk. Kesimpulan: Cuaca (Curah hujan, suhu dan kelembaban) sdan kepadatan penduduk berhubungan dengan kejadian DBD.
Copyrights © 2024