Abstract. Acne is a chronic inflammatory skin disease of the pilosebaceous unit that occurs due to sebum accumulation and hyperkeratinization of the pilosebaceous ducts, resulting in the accumulation of acne-causing bacteria that cause inflammation. Acne-causing bacteria include Cutibacterium acnes, Staphylococcus aureus, and Staphylococcus epidermidis. Nanoemulgel can be a carrier for active ingredients with limited penetration into the skin because of its small size, making it easier to penetrate the skin barrier. This literature review aims to provide information about nanoemulgel formulations that have good properties and to determine the antibacterial activity against acne-causing bacteria based on in vitro tests. The method used is a systematic literature review (SLR) using Scopus-indexed international journals and Sinta-indexed national journals. Based on the results of the study, the optimum nanoemulgel formula uses surfactant tween 80, cosurfactant using short-chain alcohol type (PEG 400, propyleneglycol, span 80, and sorbitol), while the gelling agent that is often used is carbopol-940. Increasing the concentration of active ingredients and the variation of excipients can increase the antibacterial activity of nanoemulgel preparations. Abstrak. Jerawat merupakan penyakit kulit peradangan kronis pada unit pilosebasea yang terjadi akibat penumpukan sebum dan hiperkeratinisasi saluran pilosebasea sehingga terjadi akumulasi bakteri penyebab jerawat yang akan menyebabkan inflamasi. Bakteri penyebab jerawat diantaranya adalah Cutibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Nanoemulgel dapat menjadi pembawa bahan aktif yang memiliki keterbatasan untuk dapat berpenetrasi kedalam kulit karena memiliki ukuran yang kecil sehingga lebih mudah untuk menembus barrier kulit. Kajian Pustaka ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang formulasi nanoemulgel yang memiliki karakteristik yang baik, serta untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat berdasarkan uji in vitro. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) menggunakan jurnal internasional terindeks Scopus dan jurnal nasional terindeks Sinta. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa formula nanoemulgel yang optimum menggunakan surfaktan tween 80, kosurfaktan menggunakan tipe alkohol rantai pendek (PEG 400, propilenglikol, span 80, dan sorbitol), sedangkan gelling agent yang sering digunakan adalah carbopol-940. Peningkatan konsentrasi bahan aktif dan variasi eksipien dapat meningkatkan aktivitas antibakteri sediaan nanoemulgel.
Copyrights © 2024