Petani membuat keputusan setiap hari yang mempengaruhi aktivitas usahatani. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan petani yang masih sulit untuk diprediksi secara akurat yaitu risiko. Apabila risiko usahatani sangat tinggi maka perlu dihindari sedangkan apabila risiko rendah maka perlu dilakukan tindak lanjut, namun petani tebu di Kabupaten Malang diduga tidak memperhatikan seberapa besar tingkat risiko produksi dalam usahataninya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tebu keprasan, mengetahui tingkat risiko usahatani tebu keprasan, dan menganalisis faktor-faktor social ekonomi yang memengaruhi risiko usahatani tebu keprasan. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan model fungsi produksi Cobb-Douglas, fungsi variance produksi, koefisien variasi (CV), regresi linier berganda untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi risiko produksi. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap produksi tebu keprasan antara lain Pupuk K, Pupuk S, dan tenaga kerja. Nilai CV sebesar 0,77 menunjukkan kriteria lebih dari 0,5 yang artinya risiko produksi usahatani tebu terkategori usahatani yang berisiko.Variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap risiko produksi tebu keprasan yaitu pupuk K dan tenaga kerja. Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi variance produksi yaitu jumlah keprasan dan pendapatan. Risiko dapat dikurangi oleh petani dengan mengurangi jumlah keprasan tebu dalam kegiatan usahataninya sebab jumlah keprasan berpengaruh terhadap risiko usahatani.
Copyrights © 2024