Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Technical Efficiency Analysis of Cayenne Pepper Production (Case in Pagu, Kediri, East Java) TITIS SURYA MAHA RIANTI
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 18, No 3 (2018): August
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.263 KB) | DOI: 10.21776/ub.agrise.2018.018.3.4

Abstract

Low productivity due to the inability of farmers to allocate inputs and technology in full, resulting in lower of production. The present study has estimated the technical and scale efficiencies of cayenne pepper producing, found out the trend production of farmers and knew the projected inputs that must be adopted by farmers. The study is in Pagu village, Pagu Distric, Kediri Regency, Province of East Java. Primary data collected by interview cayenne farmers who became member of the farmers group. The data was analyzed with Data Envelopment Analysis (DEA) with VRS assumption and input-oriented.  The results show that cayenne pepper farming on the site research technically inefficient (CRSTE = 0,482) due to the low efficiency of scale (SE = 0,509), while the value of pure efficiency already high enough (VRSTE = 0,947). There are 4 farmers with SE = 1 and 60 farmers with SE < 1. Most of the farms have been observed have increasing return to scale trend production.
Nilai Tambah Pengolahan Sambal Boran Kemasan Pada UKM Silvana Food Titis Surya Maha Rianti; Ahmad Dedy Syanthori; Dina Kartika Sari
Media Agribisnis Vol 6 No 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v6i1.2280

Abstract

Sambal Boran adalah sambal khas Lamongan yang diolah dengan bahan dasar cabai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dari Sambal Boran kemasan di UKM Silvana Food. Jenis data yang peneliti gunakan pada penelitian ini ialah data primer yang diperoleh dari wawancara terhadap key informan yaitu pemilik UKM Silvana Food. Data yang dididapatkan kemudian dianalisis dengan menghitung biaya, pendapatan, dan nilai tambah dengan metode Hayami. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya bahan baku rata-rata yang dikeluarkan adalah Rp 25.000/kg, sumbangan input lain Rp 360.600/kg. Nilai output Rp 25.000/unit dan nilai tambah sebesar Rp 389.400/kg. Pendapatan yang didapatkan tenaga kerja Rp 37.500/unit. Dengan nilai margin sebesar Rp 750.000/kg, besarnya margin dari pengemasan sambal boran ini menunjukkan bahwa penjualan produk sambal boran kemasan dapat disimpulkan bahwa UKM Silvana Food mendapatkan nilai tambah dari pengolahan komoditas cabai menjadi sambal boran kemasan dan usaha tersebut layak untuk dikembangkan. Diharapkan pemilik UKM Silvana Food dapat meningkatkan pemasaran online melalui sosial commerce dan menjalin mitra dengan toko oleh-oleh setempat sehingga semakin berkembang dan permintaannya semakin meningkat di era pandemi covid-19.
Fluktuasi dan Peramalan Harga Cabai Rawit di Kabupaten Malang Lia Rohmatul Maula; Titis Surya Maha Rianti
Media Agribisnis Vol 5 No 1 (2021): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v5i1.1179

Abstract

Cayenne pepper is one of the strategic horticultural commodities where price increases contributed to the amount of cayenne pepper inflation that occurred in Indonesia. This volatility in chili prices is closely related to the supply and demand for chilies. Along with the fluctuation of chili prices, a research was conducted on the price fluctuation of chili in Malang Regency. This study aims to determine the price fluctuation of cayenne pepper and forecast the price of cayenne pepper in Malang Regency. In this study, researchers used time series data on monthly cayenne pepper prices for 2017-2020. Analysis of price fluctuations was carried out by descriptive statistics and price forecasting per month was carried out using the ARIMA model. The results of this study show that the highest price fluctuation of cayenne pepper occurred in February 2017 amounting to IDR 123,164 / kg and the lowest price of cayenne pepper occurred in October 2017 of IDR 12,974 / kg. Forcasting the price of cayenne pepper in 2021 to 2022, it is found that the highest price occurs in November 2022 of IDR 102,840/Kg and the lowest is in March 2021 of IDR 72,065/Kg.
Analisis Nilai Tambah Agroindustri Ting-Ting Kacang Titis Surya Maha Rianti
Media Agribisnis Vol 5 No 1 (2021): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v5i1.1459

Abstract

Produk ting-ting kacang adalah salah satu jenis produk olahan dengan bahan utamanya adalah kacang tanah. Penelitian ini bertujuan untuk nilai tambah dari agro-industri ting-ting kacang di Desa Buduan, Kecamatan Buduan, Kabupaten Situbondo. Jenis data yang peneliti gunakan pada penelitian ini ialah data primer yang diperoleh dari wawancara terhadap key informan yaitu pemilik agro-industri ting-ting kacang. Data yang dididapatkan kemudian dianalisis dengan menghitung biaya, pendapatan, dan nilai tambah dengan metode Hayami. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya bahan baku rata-rata yang dikeluarkan adalah Rp 24.000/kg dan biaya input lain adalah Rp 15.000/kg. Nilai output yang diperoleh sebesar Rp 72.000/kg dan nilai tambah yang dihasilkan sebesar Rp 33.000/kg. Pendapatan yang didapatkan oleh tenaga kerja untuk memproduksi 1 kg ting-ting kacang adalah Rp 2.250/jam atau 6,82% dari pendapatan yang diterima perusahaan. Dengan adanya produk ting-ting kacang, dapat memiliki nilai yang lebih tinggi dari bahan baku yaitu sebesar Rp 48.000/kg, hal ini menunjukkan bahwa penjualan produk ting-ting kacang menguntungkan daripada menjual produk mentah. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa agro-industri ting-ting kacang di Desa Buduan, Kecamatan Buduan, Kabupaten Situbondo layak untuk dikembangkan. Penjualan dapat ditingkatkan dengan memaksimumkan pemasaran secara online dan bermitra dengan toko oleh-oleh lokal.
FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MASYARAKAT DALAM KEPUTUSAN KONSUMSI TERHADAP PRODUK REMPAH (JAMU) Melyana Febryantari Wardana; Nikmatul Khoiriyah; Titis Surya Maha Rianti
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 10, No 4 (2022): Seagri Volume 10 Nomor 4 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.618 KB)

Abstract

AbstrakPermintaan pasar terhadap produk rempah (jamu) meningkat tetapi produktivitas masih belum sebanding dengan permintaan. Dalam memenuhi permintaan pasar, produsen lebih memperhatikan preferensi masyarakat terhadap suatu produk tersebut untuk dapat mempengaruhi masyarakat dalam keputusan konsumsi pada produk rempah (jamu). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi keputusan konsumsi terhadap produk rempah (jamu). Penelitian ini dilakukan di Kota Malang. Penentuan sampel menggunakan metode convinience sampling dengan jumlah sampel 100 responden. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Penilaian kuesioner menggunakan skor likert dan dianalisis regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi keputusan konsumsi adalah pendapatan dengan nilai terbesar 0,342. Hal tersebut dikarenakan pendapatan berpengaruh terhadap keputusan konsumsi, dimana masyarakat dalam mengkonsumsi produk rempah (jamu) menyesuaikan dengan keadaan perekonomian atau pendapatan. Dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan produsen dalam meningkatkan kualitas produk yang disesuaikan dengan preferensi masyarakat dan harga jual yang ditawarkan terjangkau agar dapat memenuhi permintaan pasar.Kata kunci: Keputusan konsumsi, produk rempah (jamu)
Perilaku Konsumen dalam Pembelian Beras Organik di Kota Malang Ni Made Putri Agustini Dharma; Nikmatul Khoiriyah; Titis Surya Maha Rianti
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 9, No 3 (2021): Seagri Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.803 KB)

Abstract

Abstrak Semakin maraknya produk-produk yang berbahan kimia dipasaran, menyebabkan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan dalam mengonsumsi makanan bebas bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku konsumen yang berpengaruh terhadap pembelian beras organik. Penelitian dilakukan di Lai-lai Supermarket, Ranch Market, Super Indo, Hypermart, Transmart, Toko Grosir, dan Toko Tradisional di Kota Malang. Pengambilan data dilakukan secara online melalui google form. Pengambilan sampel dilakukan secara convinience sampling dengan sampel sebanyak 100 konsumen. Pendekatan penelitian adalah metode kualitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pentingnya kesehatan, ketersediaan produk, harga, kemasan, kualitas, dan bebas bahan kimia mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli beras organik. Sedangkan pentingnya ramah lingkungan, trend, dan gaya hidup tidak mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli beras organik. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi perilaku konsumen beras organik yang membantu dalam keberlangsungan pemasaran beras organik. Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Beras Organik, Bebas Bahan Kimia
Efisiensi Teknis Usahatani Kentang (Solanum Tuberosum L.) di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Malang dengan Pendekatan DEA (Data Envelopment Analysis) Shinta Pramesti Suryo Putri; Zainul Arifin; Titis Surya Maha Rianti
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 9, No 4 (2021): Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (SEAGRI)
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.719 KB)

Abstract

ABSTRAKEfisiensi teknis merupakan kemampuan petani mengalokasikan sejumlah input tertentu untuk memperoleh output tertinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur efisiensi teknis usahatani kentang di Desa Sumber Brantas. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 33 responden petani kentang di Desa Sumber Brantas. Pendekatan yang digunakan yaitu data envelopment analysis (DEA) dengan asumsi Constan Return to Scale (CRS) melalui pendekatan input oriented dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis usahatani kentang. Hasil penelitian menunjukan rata-rata petani kentang di Desa Sumber Brantas belum efisien. Petani yang sudah efisien (TE=1) sebanyak 12 petani. sedangkan sisanya sebanyak 21 petani merupakan petani yang tidak efisien (TE<1). Salah satu penyebab ketidakefisienan usahatani yaitu penggunaan input produksi yang berlebihan. Petani dapat mengurangi penggunaan bibit, pupuk kandang dan pupuk TSP dalam usahataninya.Kata Kunci: Kentang, DEA, Efisiensi Teknis
EFISIENSI USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA TERGAMBANG KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN Eeb Saifullah Fatah; Sri Hindarti; Titis Surya Maha Rianti
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 10 No. 8 (2022): SEAGRI VOLUME 10 NOMOR 8 TAHUN 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakProduksi cabai rawit di Kecamatan Bancar memiliki kesenjangan yang besar dengan produksi cabai rawit di Kecamatan Grabagan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi usahatani cabai rawit yang dilakukan petani di Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Penelitian dilakukan di Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban selama 2 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 71 petani cabai rawit. Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan cara analisis biaya usahatani (TC), analisis penerimaan usahatani (TR), analisis pendapatan usahatani dan analisis efisiensi usahatani cabai rawit (R/C). Hasil penelitian menunjukan bahwa usahatani cabai rawit di Desa Tergambang sudah efisien atau layak untuk diusahakan. Hal ini bisa diketahui dari nilai R/C rasio yang didapat setelah dilakukan analisis dimana nilai R/C rasio yang diperoleh lebih besar dari 1 yakni sebesar 1,95. Hal ini berarti setiap petani mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp. 1, maka petani cabai rawit akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,95. Rata-rata biaya usahatani yang dikeluarkan oleh petani cabai rawit di Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban yaitu sebesar Rp. 44.929.452,21/Ha. Rata-rata penerimaan yang diperoleh petani cabai rawit yaitu sebesar Rp. 82.379.740,22/Ha, sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani cabai rawit di Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban yaitu sebesar sebesar Rp. 37.450.288,01/Ha.Kata kunci: Efisiensi usahatani, Cabai rawit
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Mengonsumsi Produk Rempah (Jamu) pasca Pandemi Melyana Febryantari Wardana; Titis Surya Maha Rianti
Media Agribisnis Vol 6 No 2 (2022): November
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v6i2.2768

Abstract

Produk rempah (jamu) dinilai mampu meningkatkan daya tahan tubuh karena khasiatnya. Hal ini menyebabkan permintaan obat herbal meningkat di masa pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah pasca pandemi. Peneliti melakukan penelitian di kota Malang. Sampel yang dipilih menggunakan metode convenience sampling dengan sampel sebanyak 100 responden. Jenis data ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Kuesioner dinilai menggunakan skor likert kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh, nilai Adjusted R Square (R2) sebesar 88,5%, maka semua variabel dapat menjelaskan pengaruh terhadap keputusan konsumsi pada produk rempah. Faktor yang berpengaruh signifikan antara lain pendapatan (x1), kelas sosial (x3), motivasi (x5), lokasi (x8), waktu (x9), aroma (x12), tekstur (x13), dan harga (x14), sedangkan faktor yang tidak berpengaruh signifikan antara lain variabel pekerjaan (x2), tradisi (x4), persepsi (x6), kesehatan (x7), bentuk (x10), dan rasa (x11). Mengetahui faktor-faktor tersebut akan menghasilkan rekomendasi bagi produsen untuk meningkatkan penjualannya, terutama dalam menerapkan strategi pemasaran produk.
The Integration of Qur'an Value in Technical Efficiency of Onion Business: Data Envelopment Analysis (DEA) Approach Sri Hindarti; Titis Surya Maha Rianti; Arief Joko Saputro
JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 7 No. 6 (2022)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.912 KB) | DOI: 10.37149/jia.v7i6.90

Abstract

The high productivity of onions is determined by the efficiency of farmers in using farm inputs. This study attempts to forecast onion production trends and technical efficiency levels. This study was conducted in Tawangagro Village, Karangploso District, Malang, East Java. The research data used primary data from as many as 40 onion farmers—data analysis using the Variable Return to Scale (VRS) and input-oriented Data Envelopment Analysis technique. The findings demonstrated the technical inefficiency of onion farming operations, with an average technical efficiency value assuming a CRS of 0.78 and an average technical efficiency value taking a VRS of 0.951. Associated with the Qur'an in the context of agriculture, the verse emphasizes that farmers should use inputs not excessively so that it causes waste in terms of capital or the use of input factors for their farming. There are 15 farmers with an efficiency scale of onion farmers (SE) equal to one, meaning that 37.5% of farmers are already farming with a constant return to scale, and 62.5% of other farmers are farming with an increasing scale of returns Farmers that have not been productive should change how they use their inputs to increase their efficiency. Thus the productivity of onion farming can also increase. To increase productivity, farmers should have an effective consultation helps to improve TE.