Saat ini, makanan dan minuman masih menggunakan pewarna, terutama yang terbuat dari bahan kimia sintetik. Warna produk dipengaruhi oleh penggunaan zat warna sintetik pada komponen makanan dan minuman sehingga membuat produk lebih menarik bagi konsumen. Namun penggunaan yang terus menerus akan berdampak buruk bagi kesehatan. Masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, harus mengetahui dengan baik tentang pewarna sintetis, risikonya, dan tindakan pencegahan keamanan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Lampung untuk meningkatkan pemahaman ini adalah dengan melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK dan masyarakat setempat di Desa Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, tentang risiko penggunaan pewarna sintetis pada makanan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta; dengan menggunakan metode bertingkat diperoleh rata-rata peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebesar 50,43%, dari kelompok rendah (3,76) ke kategori sedang (7,40).
Copyrights © 2024